tag:blogger.com,1999:blog-85132454086388779602024-03-22T03:54:57.843-07:00EnsiklopediTeroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.comBlogger47125tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-78311553669979439722011-01-11T05:05:00.000-08:002011-01-11T05:06:23.933-08:00Cara Hilangkan Virus Shortcut Tanpa Antivirus<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibaD0L6eEh7yrIzBJN6-XHsIj-ktK-B1BNkb_qkj9gW7PnBhOgemoF3T2Vnvx8_Cm3qR9P5csJ2to0yP_DC3wP3uUvE0Ue5GSm65kD9jAbHGU2E0A2X7BfwGsLQkInUQsD5a9CL0Impdpy/s320/virus-dlm.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEibaD0L6eEh7yrIzBJN6-XHsIj-ktK-B1BNkb_qkj9gW7PnBhOgemoF3T2Vnvx8_Cm3qR9P5csJ2to0yP_DC3wP3uUvE0Ue5GSm65kD9jAbHGU2E0A2X7BfwGsLQkInUQsD5a9CL0Impdpy/s200/virus-dlm.jpg" width="200" /></a></div>Memang dalam sebuah sistem operasi yang berbasis GUI seperti windows ini sangat rawan sekali dengan yang namanya virus. Banyak yang mengeluh data yang seharusnya bisa dibuka ternyata sudah menjadi sebuah virus yang jika dijalankan akan menyebabkan terjangkitnya system OS dengan virus.<br />
<br />
Nah bagaimana cara untuk mengatasi virus yang menjengkelkan tersebut??? Untuk posting saya kali ini saya akan memberikan solusi untuk menaklukkan virus shortcut yang akhir-akhir ini marak, dan banyak menyerang pengguna komputer. Sebenarnya virus ini tidahlah berbahaya, cuma sangat mengganggu.<br />
<a name='more'></a>Salah satu caranya yakni dengan menggunakan antivirus Smadav terbaru dapat langsung di bersihkan, dapat juga menggunakan Safe X-Plore. Tapi masalahnya bagaimana jika saat itu anda tidak mempunyai mastenya? Nah memang mengatasi virus lebih baik kita membersihkannya secar manual, karena tidak menjamin antivirus kita selalu update...<br />
<br />
Berikut akan saya berikan sedikit cara untuk mengatasi problem virus shortcut tanpa menggunakan anti virus...Semoga berhasil,<br />
<br />
Langkah-langkah untuk mencegah atau paling tidak menguranginya adalah sebagai berikut ;<br />
<ul><li>Matikan terlebih dahulu System Restore pada semua drive ( My Computer, Properties, System Restore, beri centang pada Turn off System Restore on All Drives.</li>
<li>Matikan proses “wscript.exe” (Task manager. services, wscript.exe, klik kanan pada wscript exe, end process/end process tree).</li>
<li>Buka windows explorer, klik menu “Tool” lalu pilih “Folder Option”, selanjutnya pada tab “View” klik “Show hidden files and folders”, hilangkan tanda contreng pada “Hide extensions for known file types” dan hilangkan juga tanda contreng pada Hide protected operating system files. Klik OK.</li>
<li>Klik tombol “Search”, Klik All Files and Folders, Pada bagian All or part of the file name ketik : Autorun.inf, pada bagian Look in klik “My Computer”, lalu beri centang semua pada bagian More Advanced Options lalu hapus semua file yang telah ditemukan.</li>
<li>Setelah Proses pada No. 4 selesai, lakukan proses sama seperti No. 4. Tapi pada kolom All or Part of the file name di isi dengan Dekstop.ini. Hapus juga file ini.</li>
<li>Setelah Proses pada No. 5 selesai, lakukan proses sama seperti No. 4. Tapi pada kolom All or Part of the file name di isi dengan *.lnk >>>( LNK bukan ink ). Hapus juga file ini. tapi kamu harus hati-hati jangan sampai salah menghapus, Ciri dari shortcut folder yang dibuat oleh virus yaitu ketika kita menunjuk folder tersebut maka akan muncul link dari shortcut tersebut yaitu ke arah windows/system32, itu adalah shortcut yang harus kita hapus.</li>
</ul><br />
Sumber : http://idrismc.mywapblog.com/menghapus-virus-shortcut-tanpa-antivirus.xhtml<br />
<div style="clear: both;"></div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-43714617509770169402011-01-05T21:50:00.000-08:002011-01-05T21:50:06.817-08:00726 Situs Porno diblokir Pemerintah ChinaBeijing, (19 Jan) – Pemerintah China kembali telah memblokir 244 situs porno sepanjang minggu kemarin, sehingga total situs yang telah diblokir menjadi 726 situs sejak 5 Jan 2009 silam. Sebelumnya, tanggal 11 Januari pemerintah China telah memblokir 91 situs porno dan cabul.<br />
<br />
Tindakan tegas untuk membersihkan situs-situsnya dari hal yang berbau porno dan kekerasan merupakan salah satu usaha pemerintah China melindungi perkembangan mental dan moral generasi mudanya. China sadar betul bahwa pemerintah selagu otoritas pelaksana regulasi memiliki peran penting.<a name='more'></a><br />
<br />
Sepertiga dari website yang ditutup merupakan situs yang tidak teregistrasi di Departemen pemerintah dan melanggar undang-undang dah hukum tentang regulasi penyebaran pornografi, ungkap Biro Operasi Khusus Penanganan Situs Porno dan Kekerasan Seksual.<br />
<br />
China melalui Dewan Informasi Negara, Kementerian Keamanan Publik dan Kementerian Kebudayaan, bersama 4 instansi pemerintah lain selama sebulan ini melakukan kampanye pembersihan situs Internet yang berbau porno.<br />
<br />
Indonesiaku<br />
<br />
Meskipun berita serupa dan kritikan telah ditulis dan diberitakan di media maupun blog ini pada 5 Januari 2009 silam, pemerintah saat ini masih duduk ditempat, tidak melakukan tindakan serius terhadap pornografi yang telah menyebar luas ke anak-anak dan remaja.<br />
<br />
Walaupun pemerintah pusat terkesan lamban, beberapa pemerintah daerah melalui polres dan polda telah melakukan upaya pembersihan di level bawah, seperti pengrebekan warnet-warnet yang secara sah memberi pelayanan pornografi kepada pelanggan di Surabaya, 19 Januari 2009.<br />
<br />
Tidak bisa dipungkiri, pembersihan level bahah masih tebang pilih. Sehingga solusi yang tepat adalah ketegasan dari pemerintah pusat menghapus pornografi dari level teratas, yakni implementasi regulasi terhadap penyebaran situs, DVD, dan majalah porno. Pemerintah pusat harus memberi contoh, sehingga pemerintah daerah bisa mengikutinya dengan cepat.Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-35318508308342859382011-01-04T16:54:00.000-08:002011-01-04T16:54:57.576-08:00Kritik Nilai Guna Ilmu Pengetahuan Menurut Islam<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CXPPRESP3%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Book Antiqua";
panose-1:2 4 6 2 5 3 5 3 3 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:647 0 0 0 159 0;}
@font-face
{font-family:"Times New Arabic";
mso-font-alt:"Times New Roman";
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
p.MsoFootnoteText, li.MsoFootnoteText, div.MsoFootnoteText
{mso-style-noshow:yes;
mso-style-link:" Char Char5";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter
{margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 216.0pt right 432.0pt;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
span.MsoFootnoteReference
{mso-style-noshow:yes;
font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
vertical-align:super;}
a:link, span.MsoHyperlink
{color:blue;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed
{color:purple;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
p
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
span.CharChar5
{mso-style-name:" Char Char5";
mso-style-noshow:yes;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:"Footnote Text";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;
mso-bidi-language:AR-SA;}
/* Page Definitions */
@page
{mso-footnote-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/XPPRESP3/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_header.htm") fs;
mso-footnote-continuation-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/XPPRESP3/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_header.htm") fcs;
mso-endnote-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/XPPRESP3/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_header.htm") es;
mso-endnote-continuation-separator:url("file:///C:/DOCUME~1/XPPRESP3/LOCALS~1/Temp/msohtml1/01/clip_header.htm") ecs;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:4.0cm 3.0cm 3.0cm 4.0cm;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-page-numbers:0;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:323437933;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1105940956 -2076269324 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:90.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:90.0pt;
text-indent:-18.0pt;}
@list l1
{mso-list-id:403577268;
mso-list-template-ids:-1654648488;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l2
{mso-list-id:1037196201;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1766827346 868886994 766128526 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l2:level2
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:-;
mso-level-tab-stop:72.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@list l3
{mso-list-id:1140264235;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-412606562 67698709 1192664712 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l3:level1
{mso-level-number-format:alpha-upper;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l3:level2
{mso-level-tab-stop:72.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l4
{mso-list-id:1197081833;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1989617168 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l4:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l5
{mso-list-id:1253466276;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-425172598 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l5:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l6
{mso-list-id:1295671205;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1840822276 69271567 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579;}
@list l6:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><b><span style="font-size: 14pt; line-height: 150%;">Kritik Nilai Guna Ilmu Pengetahuan Menurut Islam</span><o:p></o:p></b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><b>A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><span dir="ltr"><b>Pendahuluan<o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Ibnul Munir <i>rahimahullah</i> berkata, “Yang dimaksudkan oleh Al Bukhari bahwa ilmu adalah syarat benarnya suatu perkataan dan perbuatan. Suatu perkataan dan perbuatan itu tidak teranggap kecuali dengan ilmu terlebih dahulu. Oleh sebab itulah, ilmu didahulukan dari ucapan dan perbuatan, karena ilmu itu pelurus niat. Niat nantinya yang akan memperbaiki amalan.” (<i>Fathul Bari</i>, 1/108).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Berangkat dari perkataan Ibnul Munir di atas, bahwa ilmu atau orang yang berilmu akan benar "<i>perkataannya</i>" jujur, amanah, mengatakan yang hak. Sementara <i>"perbuatannya"</i>, yakni, sebuah tindakan yang bijaksana dan dengan perbuatannya tidak menzolimi hak hak antara sesama. Maka bila hal ini benar akan berdampak positif pada kehidupan manusia sehingga akan tercipta kedamaian dan kehidupan yang harmonis antara sesama.</div><a name='more'></a><br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Dan pada realita yang ada saat ini, justru kehancuran besarlah yang diciptakan oleh mereka-mereka yang berpendidikan tinggi dan berilmu. Kejahatan yang mereka perbuat sangat berdampak besar bagi kesejahtraan umat manusia, sehingga tidak sedikit menelan dan menelantarkan jiwa-jiwa tidak berdosa yang tak pernah tau apa-apa. Ternyata kecerdasan yang mereka miliki justru untuk mengakal-akali orang bodoh dan kejeniusan mereka dalam berpolitik jurstu mereka gunakan untuk mempolitiki rakyat-rakyat kecil.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Lantas dimana letak kesalahannya, ilmu yang mereka miliki atau kesalahan terletak pada jiwa dan aka mereka? Pada hal kita tahu bahwa Allah akan mengangkat derajat bagi orang-orang yang berilmu pada maqam/derajat tertinggai sehingga menjadi syarat diterimanya amalan dan kebaikan mereka. Sebagaimana Al Muhallab rahimahullah mengatakan, “Amalan yang bermanfaat adalah amalan yang terlebih dahulu didahului dengan ilmu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Selanjutnya ilmu adalah salah satu anugerah yang paling agung. Ketika menyebutkan berbagai macam kenikmatan dan karunia yang diberikan-Nya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allah ta’ala menjadikan nikmat berupa al-Kitab dan al-Hikmah serta ilmu yang sebelumnya belum beliau ketahui sebagai salah satu karunia yang paling agung. Allah berfirman (yang artinya), ”Dan Allah menurunkan kepadamu al-Kitab dan al-Hikmah (as-Sunnah), dan mengajarkan kepadamu sesuatu yang sebelumnya belum kamu ketahui. Maka karunia Allah atas dirimu itu sangatlah agung” (QS. An-Nisaa’ [4] : 113). (lihat al-‘Ilmu, Fadhluhu wa Syarafuhu, hal. 30).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 200%; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><b>B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><span dir="ltr"><b>Epistimologi Ilmu Pengetahuan<o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Ilmu</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";">Kata ilmu </span><span style="font-size: 13pt; line-height: 150%;">merupakan</span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";"> kata serapan yang direduksi dari kata </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Arabic";">‘ilm</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";"> yang berarti pengetahuan; kata </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Arabic";">‘ilm</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";"> adalah bentuk </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Arabic";">mashdar</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";"> (kata benda) dari akar kata </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Arabic";">fi’il</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";">(kata kerja) </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Arabic";">‘alima</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";">yang berarti tahu. Seperti kata-kata lain dalam bahasa Arab umumnya, kata </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Arabic";">’ilm</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Arabic";"> </span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";">juga memiliki sinonim secara leksikal sama yaitu kata </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Arabic";">‘irf</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";">(bentuk </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Arabic";">mashdar</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";">) dan </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Arabic";">‘arafa</span></i><i><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";"> </span></i><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";">(bentuk </span><i><span lang="IN" style="font-family: "Times New Arabic";">fi’il</span></i><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";">)</span><a href="http://www.blogger.com/post-create.g?blogID=8513245408638877960#_ftn1" name="_ftnref1" title=""><span class="MsoFootnoteReference"><span dir="rtl" lang="AR-SA"><span dir="ltr"><span class="MsoFootnoteReference"><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua"; font-size: 12pt;">[1]</span></span></span></span></span></a><span dir="ltr"></span><span lang="IN" style="font-family: "Book Antiqua";"><span dir="ltr"></span>.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Apakah ilmu itu? Moh. Nazir, Ph.D (1983:9) mengemukakan bahwa ilmu tidak lain dari suatu pengetahuan, baik natura atau pun sosial, yang sudah terorganisir serta tersusun secara sistematik menurut kaidah umum. Sedangkan Ahmad Tafsir (1992:15) memberikan batasan ilmu sebagai pengetahuan logis dan mempunyai bukti empiris.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Pengertian ilmu mencakupi pelbagai aspek tanggapan, pemikiran dan kehidupan manusia itu sendiri. Hal ini dapat diperjelas melalui pendekatan falsafah, empirik atau konseptual.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Di lain pihak, Lorens Bagus (1996:307-308) mengemukakan bahwa ilmu menandakan seluruh kesatuan ide yang mengacu ke obyek (atau alam obyek) yang sama dan saling keterkaitan secara logis.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Syed Muhammad Naquib Al-Attas mentakrifkan ilmu secara epistemologi, iaitu sebagai ketibaan dalam kalbu seseorang tentang makna sesuatu perkara, atau ketibaan oleh kalbu tentang makna sesuatu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Untuk memastikan bahawa ketibaan itu terjadi, usaha tertentu perlu dilakukan. Antaranya pembacaan, interaksi dengan alam, pemerhatian, peningkatan pengalaman diri, perguruan, perbincangan, persidangan…yang dilakukan dengan adab dan akhlak yang terpuji.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Ilmu merupakan ketibaan maklumat. Maklumat ialah sebarang perkara yang diketahui tentang sesuatu objek. Maklumat itu boleh berupa sifat, kelakuan, data atau apa-apa sahaja yang boleh menerangkan objek yang dicerap itu. Lebih banyak yang diketahui tentang sesuatu, lebih banyaklah maklumat yang diperoleh.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Untuk memastikan bahawa maklumat itu bersifat ilmu, maka maklumat itu mestilah benar. Benar bermaksud maklumat itu mestilah bersifat hakiki, iaitu tidak ada unsur keraguan sama sekali. Jika maklumat itu tidak benar, maka martabat ilmu akan menjunam, ilmu akan rosak dan pemikiran akan kacau.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Maklumat yang benar dapat dipastikan melalui kaedah analisis, sintesis, hipotesis… sesuai dengan keperluan dalam bidang tertentu tempat ilmu itu diperoleh.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Maklumat itu mestilah bermakna kepada yang menerimanya. Makna bergantung pada pengetahuannya sebelum ini, tentang latar belakang dan senario di sekitar fenomenon ini. Lebih banyak maklumat diperoleh, lebih bermakna fenomenon tersebut, dan lebih mudah dicari jalan penyelesaiannya.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Ilmu Mengikuti Pandangan Islam</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Definisi ilmu bergantung pada cara kerja indera-indera masing-masing individu dalam menyerap pengetahuan dan juga cara berpikir setiap individu dalam memroses pengetahuan yang diperolehnya. Selain itu juga, <a href="http://www.anneahira.com/ilmu/%3C?=full_uri%28%29?%3E"><span style="color: black; text-decoration: none;">definisi ilmu</span></a> bisa berlandaskan aktivitas yang dilakukan ilmu itu sendiri. Kita dapat melihat hal itu melalui metode yang digunakannya (Moh. Hatta).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Ilmu Mengikuti Pandangan Barat</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Ilmu disebut sebagai <i>knowledge</i>. <i>Knowledge</i> bermaksud tahu: proses mengenal yang diperoleh melalui pengalaman (orang, benda, fakta).</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Ilmu dirujuk sebagai pengetahuan semata-mata, yang diperoleh melalui pengalaman diri, iaitu bagaimana ia tahu tentang sesuatu fenomenon, atau benda di alam ini, atau fakta tertentu yang tiba padanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Ilmu juga ditakrifkan sebagai dapatan secara empirikal atau pengalaman dan eksperimen untuk menguasai alam.<i><o:p></o:p></i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Descartes mentakrifkan ilmu sebagai apa-apa sahaja yang dapat ditanggap oleh manusia melalui pemikirannya. Ilmu merupakan sesuatu yang diperoleh melalui persepsi manusia terhadap persekitarannya. Jati diri dikenali dengan <i>engkau, apa yang kaufikirkan.</i></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Kant mengatakan bahawa ilmu bukan sekadar sekumpulan perasaan manusia, tetapi lebih kepada suatu konsep peralatan yang membolehkan manusia memahami sesuatu, yang tidak diperoleh melalui pengalaman. Baginya, etika mestilah patuh pada pemikiran rasional.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">-<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Adler menganggap ilmu sekiranya perkara yang kita fikirkan memaksa kita berfikir tentangnya mengikut cara tertentu. Perkara yang tidak boleh difikirkan bukanlah ilmu.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Ilmu dalam pandangan barat ialah pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman, perolehan maklumat secara empirikal dan pemikiran tentang sesuatu melalui kaedah tertentu, yang membolehkan manusia meneroka dan mengekploitasi alam. Hubungan antara sistem nilai dengan keilmuan masih kabur.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Berbeda dengan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pengetahuan" title="Pengetahuan"><span style="color: black; text-decoration: none;">pengetahuan</span></a>, ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui apa penyebab sesuatu dan mengapa. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> persyaratan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmiah" title="Ilmiah"><span style="color: black; text-decoration: none;">ilmiah</span></a> sesuatu dapat disebut sebagai ilmu<sup><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu#cite_note-3"><span style="color: black; text-decoration: none;">[4]</span></a></sup>. Sifat ilmiah sebagai persyaratan ilmu banyak terpengaruh paradigma ilmu-ilmu alam yang telah ada lebih dahulu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Objektivitas_%28ilmu%29" title="Objektivitas (ilmu)"><span style="color: black; text-decoration: none;">Objektif</span></a>. Ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Metodis" title="Metodis"><span style="color: black; text-decoration: none;">Metodis</span></a> adalah <span class="MsoHyperlink"><span style="color: black; text-decoration: none;">upaya</span></span>-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sistematis" title="Sistematis"><span style="color: black; text-decoration: none;">Sistematis</span></a>. <span class="MsoHyperlink"><span style="color: black; text-decoration: none;">Dalam</span></span> perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Universal" title="Universal"><span style="color: black; text-decoration: none;">Universal</span></a>. Kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Dari beberapa pengertian ilmu di atas dapat diperoleh gambaran bahwa pada prinsipnya ilmu merupakan suatu usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan pengetahuan atau fakta yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari, dan dilanjutkan dengan pemikiran secara cermat dan teliti dengan menggunakan berbagai metode yang biasa dilakukan dalam penelitian ilmiah (observasi, eksperimen, survai, studi kasus dan lain-lain).</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Pengethuan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Sikun <span class="MsoHyperlink"><span style="color: black; text-decoration: none;">Pribadi</span></span> (1972:1-2) merumuskan pengertian ilmu secara lebih rinci (ia menyebutnya ilmu pengetahuan), bahwa :</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify;"><i>“Obyek ilmu pengetahuan ialah dunia fenomenal, dan metode pendekatannya berdasarkan pengalaman (experience) dengan menggunakan berbagai cara seperti observasi, eksperimen, survey, studi kasus, dan sebagainya. Pengalaman-pengalaman itu diolah oleh fikiran atas dasar hukum logika yang tertib. Data yang dikumpulkan diolah dengan cara analitis, induktif, kemudian ditentukan relasi antara data-data, diantaranya relasi kausalitas. Konsepsi-konsepsi dan relasi-relasi disusun menurut suatu sistem tertentu yang merupakan suatu keseluruhan yang terintegratif. Keseluruhan integratif itu kita sebut ilmu pengetahuan.”<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">a. Metode memperoleh pengetahuan</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Dalam upaya memperoleh pengetahuan dan memahami sesuatu, umumnya manusia melakukan satu atau lebih metode untuk memperoleh pengetahuan. Secara garis besar, metode yang biasa dilakukan untuk memperoleh pengetahuan berjumlah empat metode. Keempat metode ini biasa disebut sebagai metode memperoleh pengetahuan atau <i>methods of knowing</i>, yaitu:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr"><i>Tenacity</i>, yang dimaksud dengan metode <i>tenacity</i> adalah cara memperoleh pengetahuan yang dilakukan dengan sangat meyakini sesuatu, meski bisa jadi apa yang diyakininya belum tentu benar. Keyakinan ini disebabkan karena hal yang diyakini tersebut umumnya terjadi.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr"><i>Authority</i> yaitu metode memperoleh pengetahuan dengan mempercayakan pada pihak yang dianggap kompeten.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr"><i>A priori</i>, metode memperoleh pengetahuan dengan menitikberatkan pada kemampuan nalar dan intuisi diri sendiri, tanpa mempertimbangkan informasi dari pihak luar.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 63pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr"><i>Science</i>, cara memperoleh pengetahuan dengan melakukan serangkaian cara-cara ilmiah, seperti mengajukan dugaan, pengujian dugaan, pengontrolan variabel, hingga penyimpulan. Cara ini dianggap sebagai cara yang paling dapat diyakini kebenarannya atas pengetahuan yang diperoleh. Hal ini karena pada <i>science</i> telah dilakukan serangkaian ujicoba sebelum akhirnya memperoleh pengetahuan berupa kesimpulan, yang mana pengujian-pengujian seperti ini tidak ditemukan pada ketiga metode sebelumnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><b>C.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><span dir="ltr"><b>Pembahasan<o:p></o:p></b></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Pada perkembangannya, awalnya manusia memahami sesuatu berdasarkan hal-hal mistis/magis yang dipercayainya. Hal-hal ini bersifat amat abstrak dan terkesan tidak ilmiah. Kemudian, manusia mulai melakukan penalaran dan dugaan-dugaan sebagai cara memahami sesuatu. Namun dugaan-dugaan ini tidak berdasarkan fakta-fakta yang menunjang dugaan tersebut. Dugaan-dugaan yang hanya berdasarkan nalar manusia semata ini, dapat kita sebut sebagai <i>knowledge</i>. Hingga akhirnya, seiring berjalannya waktu, manusia melakukan penalaran dengan lebih akurat. Dalam upaya mencari penjelasan atas sesuatu, manusia mengajukan dugaan-dugaan yang berdasarkan fakta yang akurat. Dugaan yang berdasarkan fakta ini disebut sebagai hipotesis dan upaya pencarian pengetahuan melalui dugaan yang faktual kita sebut sebagai <i>science</i>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Al-Quran memiliki kaitan yang erat dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan disyaratkan dalam berbagai ayat dalam Al-Quran. Al-Quran mendorong iklim ilmiah, mendorong umat untuk belajar. Dalam Al-Quran ilmu dikatakan menjadi hikmah apabila benar (ilmiyah) dan diamalkan (amaliyah). Ilmu dan hikmah didapatkan dengan cara mengamalkannya, maka kita akan temukan apa yang belum kita ketahui.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Prof. Quraish Shihab mengatakan masyarakat yang maju adalah masyarakat yang pandai membaca. Karena itu, Allah SWT memerintahkan dalam <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">surat</st1:city></st1:place> Al-Alaq ayat pertama, “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu”. Hal itu menggambarkan tentang ilmu, cara memperolehnya, dan hubungan akrab antara manusia dengan Tuhan yang memberi ilmu. Ayat tersebut juga berarti, dalam Islam, ilmu didedikasikan untuk kemaslahatan umat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Ilmu bisa menjadi wadah pengetahuan sekaligus alat pengetahuan. Prof. Quraish Shihab menggambarkan ilmu yang buruk seperti kolam, hanya menjadi wadah ilmu tapi tidak dapat menjadi sumber ilmu. “Jadilah sumur. Sumur bisa menjadi wadah sekaligus sumber air (ilmu). Untuk dapat ilmu, kita gali terus sumur itu, keluarkan yang kotor-kotor, maka semakin jernih hati kita, dan ilmu akan semakin mudah diraih,” kata Prof. Quraish Shihab.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Sumber ilmu tidak cuma dari proses belajar mengajar. Prof. Quraish Shihab menegaskan ilmu adalah cahaya yang ditampakkan oleh Tuhan kepada manusia-manusia yang jernih hatinya, melalui wahyu, firasat, dan intuisi. Hati yang jernih diraih dengan percaya kepada Allah SWT, berprasangka baik pada Allah SWT, menjaga hubungan mesra dengan sesama manusia, selalu berpikir positif, tidak dengki, culas, dan sombong.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><b>Kemudian, firman Allah,<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><i>"Dan </i>Allah<i> mengeluarkan kalian dari keadaan tidak mengetahui sesuatupun. Dan dia memberi kalian pendengaran, penglihatan dan hati, semoga kalian bersyukur". (<st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Surat</st1:city></st1:place> An-Nahl [16] : 78)</i>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Ayat ini menunjukkan kepada kita, bahwa sarana bagi jiwa untuk memperoleh pengetahuan sebagai bekal kesempurnaannya adalah melalui pendengaran, penglihatan, dan hati. Dan orang-orang yang bersyukur adalah mereka yang menggunakan sarana tersebut untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan mencapai pemahaman mengenai hakikat penciptaannya. Dengan demikian akal bukanlah satu-satunya cara atau sarana untuk mengetahui sesuatu.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IN">Dalam <i>Sahih al-</i></span>Bukhari<span lang="IN">, khusus dalam <i>bab fad al-‘ilm, </i>ia mencantumkan 6 (enam) buah hadits, satu hadits ditulis tersendiri dalam halaman awal, lima hadits lainnya ditulis dalam bab tersendiri. Di awal tulisannya tentang urgensitas ini, Bukhari mengawali dengan firman Allah; <i>Allah akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat, dan Allah maha mengetahui terhadap apa yang kalian perbuat, </i>dan <i>Tuhanku tambahkanlah ilmu buatku.</i><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IN">Dari keenam hadits- </span>hadits<span lang="IN"> tiga di antaranya adalah; <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><b>Pertama</b><b><i><span lang="IN">;</span></i></b><b><i><span dir="rtl" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></i></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Artinya <i>“.....dari Abi Hurairah ra. Ketika Nabi sedang berbicara di hadapan orang banyak, datanglah seorang Arab pedalaman dan bertanya, kapan sa’ah itu tiba?, tetapi Rasulullah terus saja berbicara. Sebagian orang berkomentar; Rasulullah itu (sebenarnya) mendengar tetapi beliau tidak menyukai pertanyaan orang tersebut, sebagian laiannya berkomentar; Rasulullah tidak mendengar. Setelah Rasulullah selesai berbicara, beliau bersabda; dimanakah orang yang bertanya tentang sa’ah tadi?, orang tersebut menjawab, saya ya Rasulullah, Nabi bersabda; apabila hilang amanah maka tunggulah kiamat. Orang tersebut (kembali) bertanya; bagaiman cara hilangnya amanah itu, Nabi menjawab; apabila diserahkan sesuatu kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kedatangan sa’ah”</i>.<span dir="rtl" lang="AR-SA"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><b>Kedua;<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Artinya <i>“.....sesungguhnya Ibn ‘Umar berkata; saya mendengar Rasulullah bersabda; ketika aku sedang tidur, aku bermimpi, aku diberi segelas susu lalu kuminum hingga kulihat tetesan air itu keluar dari ujung kukuku. Kemudian kuberikan kepada ‘Umar ibn Khattab, mereka bertanya, apakah ta’wilnya ya Rasulullah, beliau menjawab; ilmu”</i>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><b>Ketiga;<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IN">Artinya<i> “.....dari ‘</i></span>Abdullah<i><span lang="IN"> ibn ‘Amr, bahwa Rasulullah wukuf (berhenti) di Mina pada waktu haji wada’, untuk memberi kesempatan bagi orang-orang bertanya. Datanglah seseorang sambil berkata; saya lupa dan saya bersyukur lebih dahulu sebelum menyembelih. Nabi menjawab; sembelihlah sekarang dan tidak mengapa. Lalu datang lagi yang lain dan berkata; saya lupa dan saya memanah dahulu sebelum menyembelih. Nabi menjawab; panahlah sekarang tidak mengapa. Tiap-tiap Rasulullah ditanya tentang sesuatu yang didahulukan atau dikemudiankan, beliau hanya menjawab; lakukanlah, dan tidak mengapa”.<o:p></o:p></span></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IN">Hadits- hadits di atas merupakan pijakan bagi umat Islam khususnya untuk sadar betapa pentingnya ilmu pengetahuan, hingga siapa yang bertanya harus dilayani. Kalau bertanya berarti ia haus ilmu pengetahuan, bukan malah mematikan pertanyaannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><span lang="IN">Dalam tasawuf atau di kalangan ahli makrifat, sebagaimana kita maklum, seseorang bisa mengetahui sesuatu dengan tidak melalui akal, tidak pula lewat penginderaan, tetapi lewat cara yang disebut "riyadhah", pendekatan diri kepada Allah, dimana jiwa mengerahkan seluruh kemampuan dan "potensi positif" hati dengan kedisiplinan dan ke"ajeg"an (istiqomah) untuk memperoleh limpahan karunia sesuai kehendak-Nya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Menurut ahli makrifat, hati adalah tempat perubahan dan pasang surut yang konstan. Di dalam hati terjadi pertempuran antara dorongan hawa nafsu (hawâ) yang menjerembabkan jiwa (nafs) ke dalam kehinaan dengan tarikan ruh yang membawa jiwa kepada kesucian.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Hubungan saling mempengaruhi antara jiwa dengan hawa nafsu adalah melalui hati, sebagaimana hubungan antara jiwa dengan limpahan manifestasi Ilahiah (rûh) juga melalui hati. Ini berarti limpahan ruh Ilahi ke <br />
dalam hati akan mempengaruhi aktivitas jiwa dan perwujudan sifat-sifat terpuji dan kesuciannya, dan sebaliknya kesucian jiwa, tidak akan membiarkan sedikitpun "ruang" di dalam hati disusupi oleh hawa nafsu. Jiwa akan selalu memperkuat hati dengan selalu membukanya untuk menerima limpahan ruh dan pengajaran dari-Nya.<i><o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><i>"Dan segala </i>yang<i> Kami sampaikan kepadamu dari cerita Rasul-Rasul yang dengannya Kami kuatkan hatimu, dan dalam cerita itu telah datang kepadamu kebenaran, pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman". (<st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Surat</st1:city></st1:place> Huud [11] : 120)</i>.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Demikian pula dengan jiwa yang menampakkan aktivitas dan perwujudan sifat-sifat yang rendah adalah cermin dari pengaruh hati yang diisi dan ditundukkan oleh hawa nafsu, dan sebaliknya hati yang dikuasai hawa nafsu akan menutup dirinya dari cahaya petunjuk, karena jiwa yang selalu mengajaknya kepada kegelapan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;"><i>"Dan mereka berkata, "</i>Hati<i> kami tertutup dari apa yang kamu seru kami kepada-Nya ... " (<st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Surat</st1:city></st1:place> Fushshilat [41] : 5).<o:p></o:p></i></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Sifat Dan Tujuan Ilmu Pengetahuan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Ilmu diperlukan oleh semua manusia untuk memandu dan membangunkan kehidupan individu, keluarga, masyarakat dan negara.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Dari definisi diungkapkan Mohammad Hatta dan Harjono, kita dapat melihat bahwa sifat-sifat ilmu merupakan kumpulan pengetahuan mengenai suatu bidang tertentu yang...</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">a.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Berdiri secara satu kesatuan,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">b.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Tersusun secara sistematis,</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">c.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr"><st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Ada</st1:place></st1:city> dasar pembenarannya (ada penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan disertai sebab-sebabnya yang meliputi fakta dan data),</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">d.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Mendapat legalitas bahwa ilmu tersebut hasil pengkajian atau riset.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">e.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Communicable, ilmu dapat ditransfer kepada orang lain sehingga dapat dimengerti dan dipahami maknanya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">f.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Universal, ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku di mana saja dan kapan saja di seluruh alam semesta ini.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">g.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Berkembang, ilmu sebaiknya mampu mendorong pengetahuan-pengatahuan dan penemuan-penemuan baru. Sehingga, manusia mampu menciptakan pemikiran-pemikiran yang lebih berkembang dari sebelumnya.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Sementara itu, Ismaun (2001) mengetengahkan sifat atau ciri-ciri ilmu sebagai berikut : (1) <i>obyektif</i>; ilmu berdasarkan hal-hal yang obyektif, dapat diamati dan tidak berdasarkan pada emosional subyektif, (2) <i>koheren</i>; pernyataan/susunan ilmu tidak kontradiksi dengan kenyataan; (3) <i>reliable</i>; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keterandalan (reabilitas) tinggi, (4) <i>valid</i>; produk dan cara-cara memperoleh ilmu dilakukan melalui alat ukur dengan tingkat keabsahan (validitas) yang tinggi, baik secara internal maupun eksternal, (5) <i>memiliki generalisasi</i>; suatu kesimpulan dalam ilmu dapat berlaku umum, (6) <i>akurat</i>; penarikan kesimpulan memiliki keakuratan (akurasi) yang tinggi, dan (7) <i>dapat melakukan prediksi</i>; ilmu dapat memberikan daya prediksi atas kemungkinan-kemungkinan suatu hal.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa tidak semua pengetahuan dikategorikan ilmu. Sebab, definisi pengetahuan itu sendiri sebagai berikut: Segala sesuatu yang datang sebagai hasil dari aktivitas panca indera untuk mengetahui, yaitu terungkapnya suatu kenyataan ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya, sedangkan ilmu menghendaki lebih jauh, luas, dan dalam dari pengetahuan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Menurut Braithwaite, ilmu pengetahuan bertujuan menetapkan hukum-hukum umum yang meliputi perilaku kejadian dan objek yang dikaji oleh ilmu yang bersangkutan, dengan demikian memungkinkan untuk saling mengaitkan pengetahuan tersebut dengan kejadian yang manusia alami dan membuat ramalan andal tentang kejadian yang belum dikenal.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Berdasarkan definisi Braithwaite tersebut, secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tujuan dasar ilmu pengetahuan adalah merumuskan teori atas suatu hal yang menjadi objek ilmu tersebut. Sementara teori ialah seperangkat konstruk (konsep), batasan, dan proposisi yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena dengan merinci hubungan-hubungan antarvariabel, dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi gejala itu.<o:p></o:p></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Perumusan teori sebagai tujuan dasar ilmu pengetahuan ini menghasilkan dua tujuan turunan dari ilmu pengetahuan, yakni memahami atau menjelaskan objek ilmu pengetahuan yang dipelajari dan membuat prediksi atas apa yang mungkin terjadi pada objek ilmu pengetahuan yang dipelajari.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Macam Ilmu Pengetahuan</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Mengikut Franz Rosenthal, umat Islam ialah umat ilmu. Ilmu dalam Islam dibagi kepada 12 kategori:</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"> - Ilmu ialah sifat yang membolehkan seseorang itu mengetahui.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"> - Ilmu ialah kognisi.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"> - Ilmu ialah proses memperoleh atau mencari menerusi persepsi mental.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"> - Ilmu ialah proses membuat penjelasan, penegasan atau penglibatan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"> - Ilmu ialah rupa bentuk sesuatu, makna sesuatu, konsepsi atau tasawuf.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"> - Ilmu ialah kepercayaan dan pengesahan kebenaran.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"> - Ilmu ialah ingatan, imaginasi, citra atau bayangan, pandangan atau pendapat.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"> - Ilmu sebagai gerak-geri.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"> - Ilmu sebagai hubungan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"> - Ilmu berhubungan dengan amal dan perbuatan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"> - Ilmu berlawanan dengan kejahilan.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"> - Ilmu hasil intuisi atau hasil renungan akal.</div><div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><b>D.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></b><span dir="ltr"><b>Kesimpulan<o:p></o:p></b></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">Kebutuhan manusia kepada ilmu jauh lebih mendesak daripada kebutuhan badan terhadap makanan dan kebutuhan kepada yang lainnya. Sebab badan hanya membutuhkan makanan dalam sehari sekali atau dua kali saja. Sedangkan kebutuhan manusia terhadap ilmu itu sebanyak bilangan hembusan nafas. Hal itu dikarenakan setiap hembusan nafasnya senantiasa membutuhkan keikutsertaan iman dan hikmah. Kalau pada suatu saat dia kehilangan iman atau hikmah dalam satu tarikan nafas saja, maka sesungguhnya dia telah berada di tepi jurang kehancuran. Padahal tidak ada jalan untuk tetap beriman dan bersikap hikmah kecuali dengan memahami ilmunya. Oleh sebab itu kebutuhan terhadapnya jauh lebih mendesak daripada kebutuhan diri terhadap makanan dan minuman (al-‘Ilmu, Fadhluhu wa Syarafuhu, hal. 91). Hal yang demikian mengingat:</div><div style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr"><i><span style="font-style: normal;">Allah </span></i><b><span style="font-weight: normal;">akan</span></b><i><span style="font-style: normal;"> meninggikan derajat orang yang berilmu di akhirat dan di dunia</span></i>.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Di akhirat, Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu beberapa derajat berbanding lurus dengan amal dan dakwah yang mereka lakukan. Sedangkan di dunia, Allah meninggikan orang yang berilmu dari hamba-hamba yang lain sesuai dengan ilmu dan amalan yang dia lakukan.</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Allah Ta’ala berfirman,</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><i> “Allah akan </i><i>meninggikan<i> orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.”</i></i> (QS Al Mujadalah: 11).</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;"><br />
</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr"><b><span style="font-weight: normal;">Ilmu akan menerangi perjalanan hidup manusia</span></b></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Ilmu adalah sumber kehidupan dan cahaya penerang hidup bagi seorang hamba. Adapun kebodohan, ia adalah sumber kebinasaan dan kegelapan bagi dirinya. Semua kejelekan bersumber dari ketiadaan kehidupan dan cahaya. Dan semua kebaikan sumbernya adalah keberadaan cahaya dan kehidupan. Karena sesungguhnya dengan adanya cahaya akan menyingkap hakekat segala sesuatu dan memperjelas tingkatan-tingkatannya. Dan kehidupan merupakan penentu sifat kesempurnaan, yang dengannya ucapan dan perbuatan bisa berfungsi sebagaimana mestinya (al-‘Ilmu, Fadhluhu wa Syarafuhu, hal. 34).<b><o:p></o:p></b></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr"><b><span style="font-weight: normal;">Sebagai obat penyakit hati</span></b></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Sesungguhnya hati itu menghadapi ancaman dua penyakit yang mendatanginya. Apabila kedua penyakit ini berhasil menaklukkannya itulah kebinasaan dan kematiannya. Dua penyakit itu yaitu penyakit syahwat (hawa nafsu) dan syubhat (kerancuan) dua penyakit ini adalah sumber seluruh penyakit yang menimpa manusia kecuali orang-orang yang diselamatkan oleh Allah.” Semua penyakit hati ini muncul akibat kejahilan (kebodohan), dan obatnya adalah ilmu, sebagaimana sabda Nabi dalam hadits tentang orang yang terluka kepalanya dan mengalami junub kemudian para sahabat menyuruh orang itu untuk tetap mandi (besar) sehingga menyebabkan ia mati, beliau bersabda, “Mereka telah membunuhnya! Semoga Allah melaknat mereka, mengapa mereka tidak mau bertanya ketika mereka tidak mengetahui? Sesungguhnya obat ketidaktahuan adalah dengan bertanya.” (HR. Ibnu Majah, Ahmad dan lain-lain).</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Penyakit-penyakit hati itu lebih susah untuk disembuhkan daripada penyakit-penyakit fisik. Karena puncak penyakit fisik hanya berakhir dengan kematian bagi si penderita, sedangkan penyakit hati akan menyebabkan kecelakaan abadi pada dirinya. Tidak ada satupun penyembuh bagi jenis penyakit ini kecuali dengan ilmu; oleh sebab itulah Allah menamai Kitab-Nya sebagai Asy Syifaa’ (penyembuh) bagi penyakit yang ada di dalam dada. Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu, dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada di dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman” (QS. Yunus [10] : 57) (al-’Ilmu, Fadhluhu wa Syarafuhu).</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr"><b><span style="font-weight: normal;">Ilmu</span></b> sebagai alat pengasah ketajaman hati.</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Sebagaimana ia merupakan instrumen jiwa yang sanggup mencapai pengetahuan dan limpahan ruh Ilahi, sepanjang ia -hanya selalu- membuka dirinya untuk menerima pancaran cahaya-Nya. Ketika cahaya ini masuk ke dalam hati, maka ia akan menghilangkan tabir yang menutupi mata batin, sehingga pengetahuan tentang Allah (makrifat) -Sang Sumber Ilmu- dapat singgah di dalam hati. <st1:place w:st="on">Para</st1:place> ahli makrifat menyebut keadaan hati seperti ini dengan istilah kasyf (penyingkapan). Dengan rahmat-Nya yang tak terbatas, Allah melimpahkan kepada hamba-Nya pengungkapan diri-Nya (tajalli) ke dalam hati hamba-Nya.</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Dapat mengantarkan manusia mendapatkan seluruh kebaikan. </span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Rasulullah <i>shallallahu<i> ‘alaihi wa sallam</i></i> bersabda,<i>“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.”</i> (HR. Bukhari dan Muslim).</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Setiap orang yang Allah menghendaki kebaikan padanya pasti akan diberi kepahaman dalam masalah agama. Sedangkan orang yang tidak diberikan kepahaman dalam agama, tentu Allah tidak menginginkan kebaikan dan bagusnya agama pada dirinya.” (<i>Majmu’ Al Fatawa</i>, 28/80).</div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr">Ilmu sebagai syarat diterimanya amal kebaikan manusia</span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz mengatakan, <i>“Barangsiapa yang beribadah kepada Allah tanpa ilmu, maka dia akan membuat banyak kerusakan daripada mendatangkan kebaikan.</i>”<i> (</i><i><span style="font-style: normal;">Al Amru bil Ma’ruf wan Nahyu ‘anil Mungkar</span></i><i>, hal. 15)</i></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">7.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span><span dir="ltr"><b><span style="font-weight: normal;">Sebagai pewaris yang dicontohkan para ulama' salaf</span></b></span></div><div style="line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">Nabi <i>shallallahu ‘</i>alaihi<i> wa sallam</i> bersabda,<i> “Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, maka dia telah memperoleh keberuntungan yang banyak.”</i> (HR. Abu Dawud no. 3641 dan Tirmidzi no. 2682. Syaikh Al Albani dalam <i>Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud</i> dan <i>Shohih wa Dho’if Sunan Tirmidzi</i> mengatakan bahwa hadits ini shohih).<b><o:p></o:p></b></div><div><br />
<hr align="left" size="1" width="33%" /><div id="ftn1"><div class="MsoFootnoteText" style="text-align: justify;"><br />
</div></div></div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-75094247267700199532010-12-07T01:55:00.000-08:002010-12-07T01:55:49.837-08:00Charles Robert Darwin1. Perjalanan dengan Beagle<br />
<br />
Survai Beagle berlangsung lima tahun. Darwin menghabiskan dua pertiga dari waktunya ini untuk menjelajani daratan. Ia menyelidiki beraneka ragam penampilan geologis, fosil dan organisme hidup, dan menjumpai beraneka ragam manusia, baik masyarakat pribumi maupun kolonial. Secara metodik ia mengumpulkan sejumlah besar spesimen, banyak di antaranya baru bagi ilmu pengetahuan. Hal ini mengukuhkan reputasinya sebagai seorang naturalis dan menjadikannya salah seorang perintis dalam bidang ekologi, khususnya pemahaman tentang biokoenosis. Catatan-catatan terincinya yang panjang lebar memperlihatkan karunianya untuk membangun teori dan membentuk dasar bagi pekerjaannya di kemudian hari, serta memberikan pemahaman antropologis sosial, politik yang mendalam tentang daerah-daerah yang dikunjunginya.<span class="fullpost"><br />
<br />
Dalam pelayaran itu, Darwin membaca buku Charles Lyell, Principles of Geology (Prinsip-prinsip Geologi), yang menjelaskan penampilan geologis sebagai akibat dari proses bertahap selama berbagai periode yang panjang, dan menulis surat kepada keluarganya bahwa ia menyaksikan bentuk-bentuk tanah "seolah-olah ia mempunyai mata Lyell": ia melihat dataran-dataran dari lapisan tipis (shingle) yang terjal dan kerang-kerang di Patagonia sebagai pantai-pantai yang menaik. Di Chile ia mengalami gempa bumi dan mencatat dasar-dasar laut dengan kerang yang terdampar di atas pasang yang tinggi yang memperlihatkan bahwa tanah itu telah menaik; dan bahkan pada tempat-tempat yang tinggi di Andes, ia dapat mengumpulkan kerang-kerang laut. Ia membuat teori bahwa atol-atol karang membentuk pada gunung-gunung vulkanik yang tenggelam, sebuah gagasan yang ia lihat dikukuhkan ketika Beagle menyelidiki Kepulauan Cocos (Keeling).<br />
<br />
Di Amerika Selatan ia menemukan fosil-fosil mamalia raksasa yang telah punah, teermasuk megatheria dan gliptodon dalam lapisan-lapisan yang tidak memperlihatkan tanda-tanda katastrofi ataupun perubahan iklim. Sesekali ia mengangggap mereka serupa dengan spesies-spesies di Afrika, tetapi setelah pelayaran Richard Owen memperlihatkan bahwa sisa-sisa itu berasal dari binatang-binatang yang terkait dengan makhluk-makhluk hidup di tempat yang sama. Di Argentina dua spesies dari rhea mempunyai wilayah-wilayah yang terpisah namun bertumpang tindih. Di Kepulauan Galápagos Darwin menemukan bahwa mockingbird berbeda dari satu pulau ke pulau lainnya, dan ketika kembali ke Britania kepadnya diperlihatkan bahwa kura-kura Galápagos tortoise dan burung-burung finch juga berbeda-beda spesiesnya tergantung pada masing-masing pulau yang mereka huni. Binatang berkantung Australia kanguru tikus dan platipus adalah binatang-binatang yang sangat aneh sehingga ia berpikir "Orang yang tidak percaya ... mungkin akan berkata 'Pastilah dua Pencipta yang berbeda telah bekerja'." Ia dibingungkan oleh apa yang dilihatnya, dan ssementara dalam edisi pertama dari The Voyage of the Beagle (Pelayaran di Beagle) ia menjelaskan distribusi spesies berdasarkan gagasan Charles Lyell tentang "pusat-pusat ciptaan", dalam edisi-edisi yang belakangan dari Journal ini, ia mulai membayangkan penggunaan fauna Kepulauan Galápagos sebagai bukti untuk evolusi: "orang mungkin benar-benar menduga bahwa dari sejumlah kecil burung yang asli di kepulauan ini, satu spesies telah diambil dan dimodifikasi untuk tujuan-tujuan yang berbeda."<br />
<br />
Tiga orang misionaris pribumi dikembalikan oleh Beagle ke Tierra del Fuego. Mereka telah diberadabkan di Inggris selama dua tahun, namun sanak keluarga mereka di mata Darwin tampak "liar", sedikit di atas binatang. Dalam waktu setahun, para misionaris itu telah kembali ke kehidupan mereka yang keras dan primitif, namun mereka lebih menyukainya dan tidak ingin kembali ke dunia yang beradab. Pengalaman ini dan penolakan Darwin terhadap perbudakan dan berbagai perlakuan yang tidak manusiawi lainnya yang dilihatnya di tempat-tempat lain, seperti misalnya perlakuan buruk terhadap kaum pribumi oleh para kolonis Inggris di Tasmania meyakinkannya bahwa tidak ada pembenaran moral apapun untuk memperlakukan orang lain dengan buruk berdasarkan konsep ras. Kini ia berpendapat bahwa umat manusia tidaklah terlalu jauh dari binatang, berbeda dengan apa yang diyakini oleh teman-temannya kaum agamawan.<br />
<br />
Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The Kings School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di perpustakaan sekolah). Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton terlihat tidak menyukai pekerjaan barunya. Tapi pada akhirnya setelah meyakinkan keluarga dan ibunya dengan bantuan paman dan gurunya, Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.<br />
<br />
Sementara di kapal, Darwin mengalami mabuk laut. Pada Oktober 1833 ia mendapat demam di Argentina, dan pada Juli 1834, ketika kembali dari pegunungan Andes ke Valparaíso, ia jatuh sakit dan terpaksa tinggal di tempat tidur selama sebulan. Sejak 1837 Darwin berulang-ulang menderita sakit perut, muntah-muntah, bisul yang parah, jantung berdebar-debar, gemetaran dan berbagai gejala lainnya. Semua gejala ini khususnya mempengaruhinya pada saat-saat ia merasa tertekan, seperti misalnya ketika menghadiri pertemuan-pertemuan atau berhadapan dengan pertikaian mengenai teorinya. Penyebab penyakit Darwin tidak diketahui pada masa hidupnya, dan berbagai upaya untuk merawatnya tidak banyak berhasil. Spekulasi baru-baru ini menyebutkan bahwa di Amerika Selatan ia terkena penyakit Chagas karena gigitan serangga, yang menyebabkan berbagai masalah belakangan. Penyebab lainnya yang mungkin antara lain adalah masalah-masalah psiko-biologis dan penyakit Ménière.<br />
<br />
2. Karier dalam ilmu pengetahuan, pembentukan teori<br />
<br />
Ketika masih dalam pelayaran, Henslow dengan hati-hati memperkuat reputasi bekas muridnya dengan memberikan kepada sejumlah naturalis terpilh akses kepada contoh-contoh fosil dan salinan-salinan tercetak tulisan-tulisan geologis Darwin. Ketika Beagle kembali pada 2 Oktober 1836, Darwin telah menjadi terkenal di kalangan ilmiah. Ia mengunjungi keluarganya di Shrewsbury dan ayahnya mengembangkan tabungan agar Darwin dapat menjadi seorang ilmuwan yang didukung dengan dananya sendiri. Kemudian Darwin pergi ke Cambridge dan membujuk Henslow agar mengerjakan deskripsi botanis tentang tanaman-tanaman modern yang telah dikumpulkannya. Setelah itu Darwin berkeliling ke lembaga-lembaga di London untuk mencari naturalis terbaik yang ada untuk menggambarkan koleksi-koleksinya yang lain untuk penerbitan pada waktu yang tepat. Charles Lyell yang sangat bersemangat menemui Darwin pada 29 Oktober dan memperkenalkannya kepada Richard Owen seorang ahli anatomi yang sedang naik daun. Setelah mengerjakan koleksi tulang-tulang fosil Darwin pada Perhimpunan Ahli Bedah Kerajaan-nya, Owen menimbulkan kejutan besar dengan mengungkapkan bahwa sebagian daripadanya berasal dari tikus-tikus dan sejenis binatang merayap raksasa yang telah musnah. Hal ini meningkatkan reputasi Darwin. Dengan dukungan Lyell yang antusias, Darwin menyampaikan makalahnya yang pertama kepada Perhimpunan Geologis London pada 4 Januari 1837, dan mengatakan bahwa tanah Amerika Selatan pelan-pelan sedang menaik. Pada hari yang sama Darwin menyajikan contoh-contoh mamalia dan burungnya kepada Perhimpunan Zoologis London. Binatang-binatang mamalia itu diambil oleh George R. Waterhouse. Meskipun burung-burung itu kelihatannya seperti pemikiran yang baru muncul belakangan, John Gould, seorang ahli burung mengungkapkan bahwa apa yang disangka Darwin sebagai "wren", burung-burung hitam, dan finch yang agak berbeda-beda dari Galápagos semuanya adalah finch, tetapi masing-masing merupakan spesies yang berbeda. Yang lainnya di Beagle termasuk FitzRoy juga telah mengumpulkan burung-burung ini dan lebih cermat dengan catatan-catatan mereka, hingga memungkinkan Darwin menemukan dari pulau mana masing-masing spesies itu berasal.<br />
<br />
Di London Charles tinggal dengan saudaranya, Erasmus, seorang pemikir bebas. Pada pesta-pesta jamuan makan ia berjumpa dengan sejumlah savant yang berpendapat bahwa Tuhan telah menetapkan kehidupan sebelumnya dengan hukum-hukum alam, ketimbang dengan ciptaan-ciptaan yang ajaib untuk sementara. Sahabat saudaranya, Nn. Harriet Martineau adalah seorang penulis yang cerita-ceritanya mempromosikan pembaruan-pembaruan Hukum orang miskin Whig Malthusian. Kalangan ilmiah heboh dengan gagasan-gagasan tentang transmutasi spesies yang secara kontroversial dikaitkan dengan kehebohan Radikal. Darwin lebih suka akan teman-temannya yang terhormat, para profesor Cambridge, meskipun gagasan-gagasannya melampaui keyakinan mereka bahwa sejarah alam harus membenarkan agama dan tatanan sosial.<br />
<br />
Pada 17 Februari 1837, Lyell menggunakan pidato kepresidenannya di Perhimpunan Geografis untuk menyajikan temuan-temuan Owen untuk menentukan tanggal fosil-fosil Darwin, dan menunjukkan inferensi bahwa spesies-spesies dari binatang-binatang yang telah pu nah itu terkait dengan spesies-spesies dari yang ada sekarang di tempat yang sama. Pada pertemuan yang sama Darwin terpilih menjadi anggota Dewan Perhimpunan itu. Ia sudah diundang oleh FitzRoy untuk menyumbangkan tulisan dalam Journal berdasarkan catatan-catatan lapangannya sebagai bagian sejarah alam tentang laporan kapten dari pelayaran Beagle. Kini ia tenggelam dalam penulisan buku mengenai geologi Amerika Selatan. Pada saat yang sama ia berspekulasi tentang transmutasi dalam Buku Catatan Merah-nya yang telha dimulainya di atas Beagle. Sebuah proyek lain yang dimulainya mendapatkan laporan-laporan para ahli tentang koleksinya yang diterbitkan sebagai rangkaian terbitan Zoology of the Voyage of H.M.S. Beagle (Zoologi dari Pelayaran H.M.S. Beagle), dan Henslow menggunakan kontak-kontaknya untuk mengatur pemberian sebesar £1,000 dari Perbendaharaan untuk mensponsorinya. Darwin menyelesaikan penulisan Journal-nya sekitar 20 Juni ketika Raja William IV meninggal dunia dan zaman Victoria dimulai. Pada pertengahan Juli ia memulai buku catatan "B"-nya yang rahasia tentang transmutasi, dan mengembangkan hipotesis bahwa di mana setiap pulau dari Kepulauan Galápagos mempunyai jenis kura-kuranya sendiri, semuanya itu berasal dari satu spesies kura-kura dan telah menyesuaikan diri dengan pulau-pulau yang berlainan dalam cara yang berbeda-beda.</span>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-49814470325612661972010-12-07T01:52:00.000-08:002010-12-07T01:52:55.410-08:00Sir Isaac NewtonSir Isaac Newton, (4 Januari 1643 - 31 Maret 1727) merupakan seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi dan juga ahli kimia yang berasal dari Inggris. Beliau merupakan pengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah, bahkan dikatakan sebagai bapak ilmu fisika modern.<span class="fullpost"><br />
<br />
Dengan berbagai hasil karya ilmiah yang dicapainya, Newton menulis sebuah buku the Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, dimana pada buku tersebut dideskripsikan mengenai teori gravitasi secara umum, berdasarkan hukum gerak yang ditemukannya, dimana benda akan tertarik ke bawah karena gaya gravitasi. Bekerja sama dengan Gottfried Leibniz, Newton mengembangkan teori calculus. Newton merupakan orang pertama yang menjelaskan tentang teori gerak dan berperan penting dalam merumuskan gerakan melingkar dari hukum Kepler, dimana Newton memperluas hukum tersebut dengan beranggapan bahwa suatu orbit gerakan melingkar tidak harus selalu berbentuk lingkaran sempurna (seperti elipse, hiperbola dan parabola). Newton menemukan spektrum warna ketika melakukan percobaan dengan melewati sinar putih pada sebuah prisma, dia juga percaya bahwa sinar merupakan kumpulan dari partikel-partikel. Newton juga mengembangkan hukum tentang pendinginan yang di dapatkan dari teori binomial, dan menemukan sebuah prinsip momentum dan angular momentum.<br />
<br />
Biografi<br />
<br />
Masa-masa Awal<br />
<br />
Newton dilahirkan di Woolsthorpe-by-Colsterworth, hamlet di county Lincolnshire lahir secara prematur, dimana saat itu bayi prematur tidak diharapkan kehadirannya di dunia. Ayahnya, Isaac, meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton, dan dua tahun kemudian ibunya, Hannah Ayscough Newton, menikah dengan lelaki lain dan meninggalkan Newton dengan neneknya. Newton merupakan kanak-kanak pintar.<br />
<br />
Berdasarkan pernyataan E.T. Bell (1937, Simon and Schuster) dan H. Eves: Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker lokal yang bernama William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge pada usia 19, Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne Storer. Saat Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran, kisah cintanya dengan menjadi semakin tidak menentu dan akhirnya Storer menikahi orang lain. Banyak yang menegatakan bahwa dia, Newton, selalu mengenang kisah cintanya walaupun selanjutnya tidak pernah disebutkan Newton memiliki seorang kekasih dan bahkan pernah menikah.<br />
<br />
Sejak usia 12 hingga 17 tahun, Newton mengenyam pendidikan di sekolah The Kings School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih terdapat di perpustakaan sekolah). Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton terlihat tidak menyukai pekerjaan barunya. Tapi pada akhirnya setelah meyakinkan keluarga dan ibunya dengan bantuan paman dan gurunya, Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.<br />
<br />
Daftar karya Newton<br />
<br />
* Method of Fluxions (1671)<br />
* De Motu Corporum (1684)<br />
* Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1687)<br />
* Opticks (1704)<br />
* Reports as Master of the Mint (1701-1725)<br />
* Arithmetica Universalis (1707)<br />
* An Historical Account of Two Notable Corruptions of Scripture(1754)<br />
<br />
Keterangan :<br />
Cerita ini saya Copy dari situs http://www.wikipedia.net<br />
Saya tidak bisa menjamin kebenaran, keaslian dan kelengkapan cerita ini, saya mengcopy nya hanya untuk memenuhi permintaan pengguna sebagai bahan pelajaran, untuk lebih jelasnya silahkan Anda menuju situs tersebut, disana Anda dapat memperbaiki atau mengedit cerita yang menurut versi Anda adalah yang benar dan terjamin keasliannya.</span>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-26501061087670822742010-12-06T23:29:00.001-08:002010-12-29T06:20:50.567-08:00TANTANGAN ISLAM DI ERA GLOBAL<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Oleh : Lenny Novika*</div>Globalisasi yang berkembang saat ini tidak mungkin dapat ditolak eksistensinya. Sebab globalisasi merupakan keniscayaan yang harus dihadapi oleh semua pihak tak terkecuali umat Islam. Sebagaimana fenomena yang kita saksikan dan kita rasakan. sekarang ini, teknologi modern telah memungkinkan terciptanya komunikasi bebas lintas benua, lintas negara, nerobos berbagai pelosok perkampungan di Pedesaan dan melalui visual (televisi, internet, dan lain-lain). Fenomena modern yang terjadi di awal millennium ketiga ini populer dengan sebutan globalisasi.<br />
<a name='more'></a><br />
<a href="" name="more"></a><br />
Sebagai akibatnya, media ini dijadikan alat yang sangat ampuh di tangan sekelompok orang atau golongan untuk menanamkan atau merusak nilai moral. Untuk mempengaruhi dan mengontrol pola pikir seseorang oleh mereka yang mempunyai kekuasaan terhadap media tersebut. Persoalan yang sebenarnya terletak pada mereka yang menguasai komunikasi global tersebut, yang memiliki perbedaan perspektif yang ekstrim dengan Islam. dalam memberikan kriteria nilai-nilai moral antara nilai baik dan buruk, antara sejati dengan yang arti fisial di sisis lain. Era kontemporer identik dengan erasains dan teknologi. Para sains telah memberikan kontribusi yang besar kepada kesejahteraan umat manusia. Akan tetapi, perbedaan perspektif terhadap nilai etika moralitas agama yang bertentangan.<br />
Perlu kita catat, sejajk munculnya televise dibarengi dengan timbulnya beratus-ratu channel dengan menawarkan beragan nmacam acara yang menarik, yang belum tentu bermutu. umat isalm hanya berperan sebagai konsumen. orang baratlah yang oada hakekatnya memegang kaendali teknologi mdern. dengan demikian, melihat dari fenomena yang terjadi di era globalisasi banyak menimbulkan permasalahan karena adanya perbedaan perspektif ekstrim dengan islam dalam hal moral. maka dituntutlah peranan pendidikan islam di eraglobalisasi.<br />
Laju globalisasi yang sepertinya tidak mungkin lagi terbendung oleh kekuatan manapun, perlu melahirkan sebuah konsepsi yang riel dan sistimatis sebagai perangkat dalam menghadapi arus era globalisasi.<br />
Menurut sayyed hossein nats tantangan serius yang dihadapi muslim dari luar adalah apa yang disebut kesalahan posisi barat pada tatana global. ini merupakan tipuan dan permaianan yang terjadi di dunia saat ini. secara umumpenjajahan telah berakhir, namun ada bentuk penjajahan baru yang selalu berbicara atas nama global. tapi sebenarnya tidak demikian, karena hal itu tidak semua bagian di dunia ini terlibat dalam kasus itu.<br />
Perubahan dunia yang semakin cepat menuntut bebagai pemikirn progresif untuk mempossisikan pendidikan islam sebagai benteng pertahanan sekaligus pilar dunia dalam mendorong terbentuknya moralitas global dan jantung dari pendidikan adalah kurikulum. kedua metode sebagaimana yang sering kita dengar “atthorikotu ahamma minal maddah”. sebab esensi pendidikan harus tersalurkan secara tepatberdasarkan al-quran dan hadist.<br />
Menuju islam sains atau teknologi dikatakan sebagai produk manusia dalam menyibak realita. Sains yang berkembang di era globalisasi sekarang inisngat berpengruh. maka seorang muslim harus mempunyai tiga pilar utama dalam sains atau teknologi di era globalisasi yakni:<br />
Ontologis yakni menjadikan hal yang subjek dlam ilmuyaitu realitas material atau nonmaterial sebagaimana di dalam al-Qur’an surat Al-Haq ayat 38-39.<br />
Pilar kedua aksiologis yaitu tujuan ilmu pengetahuan sebagai salah satu sarana menambah keyakinan akan kemahaesaan allah ta’ala (QS. Ali Imran : 191)<br />
Pilar ketiga epistemology. Bahwa al-qur’an merupakan sumber intelektualitas dan spiritualitas islam dan merupakan pijakan agama dan pengetahuan (QS. Ali-Imran : 138)<br />
Dengan adanya pilar-pilar diatas maka pendidikan islamn sangat berperab\n pentinng dlam membentuk pribadi muslim seutuhnya. khususnya dalam menghadapi era globalisasi duni saat ini.<br />
<br />
*Mahasiswi Semester II<br />
Asal Kalimantan<br />
<br />
LEBAH<br />
(Hewan Kecil yang Namanya Diabadikan di dalam Al-Qur’an)<br />
<br />
Lebah adalah hewan yang kecil, akan tetapi ia adalah binatang yang mulia sehingga namanya diabadikan dalam al-qur’an.<br />
…dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang memikirkan.<br />
Lebah adalah hewan yang member banyak manfaat untuk manusia karena dari perutnya keluar madu yang manis dan berkhasiat menjadi obat yang manis dana berkhasiat menjadi obat penyembuh bagi manusia. seperti menyembuhkan penyakit sariawan, maag, tifus, dan berkhasiat juga untuk menambah tenaga serta menecanngkan kulit.<br />
Subhanallah, mulia sekali si kecil lebah ini dan sebagai manusia kita jangan hanya mengambil manfaat darinya. tapi yang terpenting adalah ikhtibar yng ia berikan kepada kita. hewan sekecil ia bisa memberi banyak manfaat, terus bagaimana dengan kkita sebagai manusia yang tercipta dengan sebaik-baik penciptaan? sudahkah kita memberi manfaat bgi orabbg lain? atau sebaliknya. sungguh memalukan sekali, jika kita yang tercipta dengan sebik-baik penciptaan tidak pernah memberi manfaat bagi orang lain. maka dari sekarang kita harus membuka mata, pikiran, dan hati kita agar kita menyadari akan kekurangan kita. mengakui akan kehebatan si kecil lebah dan mengambil pelajar serta meneladaninyadalam mengarungi kehidupan kita. Wallahu’alam bissawab. <br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
Sakdiah<br />
Kalimantan selatan<br />
semester II<br />
<br />
<br />
</div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-84657451655169969922010-12-06T19:32:00.000-08:002010-12-06T19:32:08.723-08:00Biografi Albert EinsteinAlbert Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis". Setelah teori relativitas umum <span class="fullpost">dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia. Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Orang Abad Ini" oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein. Biografi 1. Masa muda dan universitas Einstein dilahirkan di Ulm di Württemberg, Jerman; sekitar 100 km sebelah timur Stuttgart. Bapaknya bernama Hermann Einstein, seorang penjual ranjang bulu yang kemudian menjalani pekerjaan elektrokimia, dan ibunya bernama Pauline. Mereka menikah di Stuttgart-Bad Cannstatt. Keluarga mereka keturunan Yahudi; Albert disekolahkan di sekolah Katholik dan atas keinginan ibunya dia diberi pelajaran biola. Pada umur lima, ayahnya menunjukkan kompas kantung, dan Einstein menyadari bahwa sesuatu di ruang yang "kosong" ini beraksi terhadap jarum di kompas tersebut; dia kemudian menjelaskan pengalamannya ini sebagai salah satu saat yang paling menggugah dalam hidupnya. Meskipun dia membuat model dan alat mekanik sebagai hobi, dia dianggap sebagai pelajar yang lambat, kemungkinan disebabkan oleh dyslexia, sifat pemalu, atau karena struktur yang jarang dan tidak biasa pada otaknya (diteliti setelah kematiannya). Dia kemudian diberikan penghargaan untuk teori relativitasnya karena kelambatannya ini, dan berkata dengan berpikir dalam tentang ruang dan waktu dari anak-anak lainnya, dia mampu mengembangkan kepandaian yang lebih berkembang. Pendapat lainnya, berkembang belakangan ini, tentang perkembangan mentalnya adalah dia menderita Sindrom Asperger, sebuah kondisi yang berhubungan dengan autisme. Einstein mulai belajar matematika pada umur dua belas tahun. Ada gosip bahwa dia gagal dalam matematika dalam jenjang pendidikannya, tetapi ini tidak benar; penggantian dalam penilaian membuat bingung pada tahun berikutnya. Dua pamannya membantu mengembangkan ketertarikannya terhadap dunia intelek pada masa akhir kanak-kanaknya dan awal remaja dengan memberikan usulan dan buku tentang sains dan matematika. Pada tahun 1894, dikarenakan kegagalan bisnis elektrokimia ayahnya, Einstein pindah dari Munich ke Pavia, Italia (dekat Milan). Albert tetap tinggal untuk menyelesaikan sekolah, menyelesaikan satu semester sebelum bergabung kembali dengan keluarganya di Pavia. Kegagalannya dalam seni liberal dalam tes masuk Eidgenössische Technische Hochschule (Institut Teknologi Swiss Federal, di Zurich) pada tahun berikutnya adalah sebuah langkah mundur;j dia oleh keluarganya dikirim ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di mana dia menerima diploma pada tahun 1896, Einstein beberapa kali mendaftar di Eidgenössische Technische Hochschule. Pada tahun berikutnya dia melepas kewarganegaraan Württemberg, dan menjadi tak bekewarganegaraan. Pada 1898, Einstein menemui dan jatuh cinta kepada Mileva Maric, seorang Serbia yang merupakan teman kelasnya (juga teman Nikola Tesla). Pada tahun 1900, dia diberikan gelar untuk mengajar oleh Eidgenössische Technische Hochschule dan diterima sebagai warga negar Swiss pada 1901. Selama masa ini Einstein mendiskusikan ketertarikannya terhadap sains kepada teman-teman dekatnya, termasuk Mileva. Dia dan Mileva memiliki seorang putri bernama Lieserl, lahir dalam bulan Januari tahun 1902. Lieserl, pada waktu itu, dianggap tidak legal karena orang tuanya tidak menikah. 2. Kerja dan Gelar Doktor Pada saat kelulusannya Einstein tidak dapat menemukan pekerjaan mengajar, keterburuannya sebagai orang muda yang mudah membuat marah professornya. Ayah seorang teman kelas menolongnya mendapatkan pekerjaan sebagai asisten teknik pemeriksa di Kantor Paten Swiss dalah tahun 1902. Di sana, Einstein menilai aplikasi paten penemu untuk alat yang memerlukan pengatahuan fisika. Dia juga belajar menyadari pentingnya aplikasi dibanding dengan penjelasan yang buruk, dan belajar dari direktur bagaimana "menjelaskan dirinya secara benar". Dia kadang-kadang membetulkan desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka. Einstein menikahi Mileva pada 6 Januari 1903. Pernikahan Einstein dengan Mileva, seorang matematikawan, adalah pendamping pribadi dan kepandaian; Pada 14 Mei 1904, anak pertama dari pasangan ini, Hans Albert Einstein, lahir. Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue Bestimmung der Moleküldimensionen" ("On a new determination of molecular dimensions") dalam tahun 1905 dari Universitas Zürich. Di tahun yang sama dia menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern, tanpa banyak sastra sains yang dapat ia tunjuk atau banyak kolega dalam sains yang dapat ia diskusikan tentang teorinya. Banyak fisikawan setuju bahwa ketiga thesis itu (tentang gerak Brownian), efek fotoelektrik, dan relativitas spesial) pantas mendapat Penghargaan Nobel. Tetapi hanya thesis tentang efek fotoelektrik yang mendapatkan penghargaan tersebut. Ini adalah sebuah ironi, bukan hanya karena Einstein lebih tahu banyak tentang relativitas, tetapi juga karena efek fotoelektrik adalah sebuah fenomena kuantum, dan Einstein menjadi terbebas dari jalan dalam teori kuantum. Yang membuat thesisnya luar biasa adalah, dalam setiap kasus, Einstein dengan yakin mengambil ide dari teori fisika ke konsekuensi logis dan berhasil menjelaskan hasil eksperimen yang membingungkan para ilmuwan selama beberapa dekade. Dia menyerahkan thesis-thesisnya ke "Annalen der Physik". Mereka biasanya ditujukan kepada "Annus Mirabilis Papers" (dari Latin: Tahun luar biasa). Persatuan Fisika Murni dan Aplikasi (IUPAP) merencanakan untuk merayakan 100 tahun publikasi pekerjaan Einstein di tahun 1905 sebagai Tahun Fisika 2005. 3. Gerakan Brownian Di artikel pertamanya di tahun 1905 bernama "On the Motion—Required by the Molecular Kinetic Theory of Heat—of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid", mencakup penelitian tentang gerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setlah ia pertama kali diamati, memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom. Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga kontroversial. Sebelum thesis ini, atom dikenal sebagai konsep yang berguan, tetapi fisikawan dan kimiawan berdebat dengan sengit apakah atom benar suatu benda yang nyata. Diskusi statistik Einstein tentang kelakuan atom memberikan pelaku eksperimen sebuah cara untuk menghitung atom hanya dengan melihat melalui mikroskop biasa. Wilhelm Ostwald, seorang pemimpin sekolah anti-atom, kemudian memberitahu Arnold Sommerfeld bahwa ia telah berkonversi kepada penjelasan komplit Einstein tentang gerakan Brownian. Keterangan : Cerita ini saya Copy dari situs http://www.wikipedia.net Saya tidak bisa menjamin kebenaran, keaslian dan kelengkapan cerita ini, saya mengcopy nya hanya untuk memenuhi permintaan pengguna sebagai bahan pelajaran, untuk lebih jelasnya silahkan Anda menuju situs tersebut, disana Anda dapat memperbaiki atau mengedit cerita yang menurut versi Anda adalah yang benar dan terjamin keasliannya.</span>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-33334009969441588852010-12-04T23:47:00.001-08:002010-12-29T02:42:40.882-08:00PERINGATAN HARI BUMI<div style="text-align: justify;">Kamis (22/04/10) Sebagai bentuk rasa syukur Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) MAPALA GREEN ZONE mengadakan kegiatan Hari Bumi yang pertama kalinya diadakan di kampus putih IDIA Prenduan ini. Bahkan hari bumi ini juga di adakan atau di peringati di seluruh dunia hanya untuk mengingatkan bahwa sekarang ini banyak tangan manusia yang tidak perduli dengan dunia bahkan semena-semena terhadap lingkungan yang telah ada.<br /><a name='more'></a><br /><br />Acara ini diadakan di depan kampus IDIA Prenduan yang di buka langsung oleh mantan ketua MAPALA GREEN ZONE (Chomel) yang dihadiri oleh ketua GANSPALA TMI Prenduan dan anggota MAPALA GREEN ZONE. Dalam acara tersebut Green Zone mengagendakan membagi-bagikan artikel dan stiker kepada pengendara mobil maupun sepeda motor. Dengan tujuan supaya manusia ingat akan bumi ini yang semakin lama rusak dikarenakan manusia itu sendiri, sehingga manusia bisa menjaga dan melestarikannya. Menjelang satu mingg MAPALA Green Zone sudah disibukkan kembali dengan kegiatan penghijaun areal kampus IDIA Prenduan. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Mudir Ma’had Lil Banin Ust. Abdul Qadir Jailai, M.Pd.I.<br /><br />Kegiatan ini diisi dengan bersih-bersih kampus dan dilanjutkan dengan penanaman 100 bibit Palem dan Jati. Acara yang awalnya ingin dilaksanakan jam tujuh pagi akhirnya berubah karena ada satu dan lain hal. Namun pembukaan tetap dilaksanakan pagi itu juga dan acara penanaman bibit dilanjutkan pada siang harinya. “Sebenarnya kegiatan ini ingin kami laksanakan satu bulan yang akan datang, tapi berhubung Rektor IDIA Prenduan mendesak kami untuk segera melaksanakan kegitan ini, ya, mau tidak mau kami harus menjalankannya meski dana dan semacamnya masih harus pinjam terlebih dahulu” Ujar Belo disela istirahatnya saat kegiatan itu.<br /><br />Dari kegaitan ini MAPALA Green Zone ingin memberikan sumbangsih khususnya bagi IDIA Sendiri. dan dari kami keluarga besar MAPALA Green Zone mohon maaf jika ada kesalahan dan Selamat Berlibur, save our earth, ok ! (Pandut & Choki_Choki).<br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /></div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-66597216859974275662010-12-04T23:33:00.001-08:002010-12-29T02:42:40.904-08:00BERPIKIR; PRINSIP HIDUP MUSLIM DI ERA GLOBALISASI<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Oleh : Samsul Arifin*</div>Memang di era globalisasi ini kita harus bisa berpikir dengan budaya dan harus memiliki prinsip, keyakinan, pengangan hidup. Prinsip yang di miliki oleh seseorang bisa jadi atau bahkan pasti.berbeda dengan prinsip yang diyakini oleh orang lain. Prinsip hidup yang karena ya seseorang rela megorbankan apapun yang dimilikinya guna mempertahankan budaya umat isalm di era globalisasi ini. Suatu keyakinan umat yang menghasilkan sebuah kekuatan yang sangat dahsyat dalam diri manusi sekarang ini.<br />Masing-masing umat islam berpikir dengan keyakinan bahwa di era globalisasi ini akan menjadi prinsip hidupnya adalah suatu kebenaran yang harus di pegang, di ikuti dan di perjuangkan. Demi kemajuan umat islam di masa sekarang dan di mssa yang akan datang .<br /><a name='more'></a><br />Orang islam rela kehilangan nyawa demi memperjuangkan budaya mereka dan juga rela berpisah dengan keluarga, maka dengan prinsip ini di hidup yang mereka perjuangkan di era globalisasi ini untuk memikirkan kemajuan islam di massa yang akan datang, dengan prinsip yang sedemikian rupa mereka siap membela mati untuk memperjuangkan budaya berpikir yang ada pada zaman sekarang.<br />Sejalan denga sejarah kehidupan banyak sekali konstruksi umat islam dan prinsip kehidupanya,masing-masing mereka memiliki pengikut yang loyal. Semakin hari berkembang tampa hambatan apa lagi di era kebebasan seperti sekarang ini, setiap hari halal bagi mereka yang berpikir tentang kemajuan orang islam sehingga kontruksi mereka perlu diteliti kembali karena menjadi sebuah idiologi orang arab jahiliyah dulu, mereka duduk bersimpuh mengadu-ngadu berdo’a memohon di depan berhala.<br />Berhala-berhala yang di pertuhankan itu berupa batu=batu besar ,pohan besar ketenagang dalam budaya mereka bahkan menggantungkan segala harapan mereka termasuk keselamatan hidup, risky dan lain sebagainya. Inilah terminology islam disebut sebagai spirik. Karan suatu budaya atau keyakinan yang mengangap suatu benda mampu memberi mamfa’at sehingga kontruksi budaya umat islam di eraglobalisasi umat islam menjadi terhambat karena yang menjadi panutan bagi semua ummat itu tidak lain adalah umat isalam itu sendiri sedangkan umat yang lain diman cara berpikir mereka sudah rasio.<br />Budaya umat islam dan keyakinan atau prinsip hidupnya hingga kini mencetak anak generasi yag tersebar di seluruh dunia. Dengan bentuk yang bervariasi sesuai (kebiasaan) masing-masing, umat umat islam berpikir bahwa kapitalisme telah berdarah daging menjadi sistem kehidupan dalam perekonomian, social dan juga budaya dan politik suatu sistem yang mengeksploitasi masyrakat demi eksitensi segelintir umat islam yakni pemilik para capital, dan juga para penguasa.<br />Dan juga salah satu tokoh bahwa di sungguhkan umat manusia kepada dunia (global) karna muslimini hebatnya, umat islam yang lebih dari satu milyar ini tidak mempunyai kekuatan untuk menolak, seakan telah menjadi aksioma, umat islam harus flaksibel dan juga toleran dalam budayanya . setiap idiologi berkembang di tengah masyrakat , mungkin tersirat dalam benak mereka, mengikuti setiap idiologi selain idiologi islam adalah perkara biasa tidak mempengaruhi daya piker umat islam.<br />Daya berpikir umat islam tetap sempurna walaupun menerapkan ajaran kapitalisme, maupun isme-isme yang lain termasuk demokrasi tak terpikirkan umat islam bahwa mengikuti isme-isme tersebut menyebabkan rusaknya budaya keislamanya atau pemikiran umat di eraglobalisasi sekarang tetapi sebagian dari pemilir budaya umat islam berpendapat bahwa kapitalisme,nasiaonalisme,dan umat islam ada suatu keterkaitan antara keduanya sehingga kedua pemikiran ini saling membutuhkan dari yang satu dan yang lainya juga seakan tak ada hubungan antara keislaman dengan isme-isme tersebut. Dan kesemuanya bisa bejalan dalam siri seseorang tampa perlu pertentangan diantara pemikir ini sehingga konstruksi budaya berpikir umat islam di era globalisasi ini dapat tersusun kembali di zaman kebebasan modern sekarang. <br />*Mahasiswa Semester II<br />Asal Sapeken Sumenep Madura<br /><br /><br /></div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-69648335710197990162010-12-04T23:30:00.001-08:002010-12-29T02:42:40.925-08:00PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP PRILAKU REMAJA<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Oleh : Bukhori Muslim*</div><br />Era modernisasi dan globalisasi kini telah mewabah disemua sektor dan aspek kehidupan bangsa Indonesia, baik kota maupun desa yang pada akhirnya akan berdampak terhadap prilaku masyarakat Indonesia. Disadari atau tidak bahwa sanya budaya barat secara perlahan-lahan mulai menggerogoti prilaku masyarakat Indonesia yang rentan terhadap hal-hal baru. Yang menjadi sasaran empuk dari budaya barat adalah remaja yang kondisi psikologisnya masih labil dan mudah terpengaruh akan hal-hal baru. Ini terlihat dari pergaulan mereka sehari-hari yang kian jauh dari prilaku positif.<br /><a name='more'></a><br />Saat ini prilaku masyarakat Indonesia khususnya para remaja walaupun tidak seluruhnya cenderung telah banyak mengarah pada budaya-budaya barat yang tidak sesuai dengan norma, nilai, adat-istiadat dan hukum bahkan agama. Budaya tersebut tercermin dengan menjadikan budaya barat sebagai sebuah kiblat dari kemajuan peradaban manusia. Saat ini banyak generani muda yang meniru pola kehidupan barat dengan berbagai gaya dan perilakunya yang negatif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka mudah terkontaminasi akan hal-hal yang baru sehingga melupakan budaya ketimuran yang masih kental akan keagamaan yang dianutnya.<br /><br />Maraknya Seks Bebas Saat Ini<br />Sekarang ini banyak orang bilang kalau tidak punya pacar “kurang gaul”. Pikiran seperti ini yang mengacu remaja untuk membudayakan tradisi pacaran. Saat ini pacaran tidak lagi sekedar untuk mengenal lawan jenisnya tetapi sudah dijadikan cara untuk memuaskan hawa nafsu. Tidak heran kalau pacaran adalah salah satu penyebab maraknya seks bebas di kalangan remaja saat ini. Pacaran adalah tipe pergaulan yang tidak lagi mengenal etika dan norma-norma agama serta budaya yang ada. Ini melenceng dari pengertian pacaran yang sesungguhnya yaitu pacaran. Inilah yang menjerumuskan jutaan remaja ke lubang seks di luar nikah.<br />Sebagian remaja tidak tahu efek yang ditimbulkan dari pacaran karena minimnya informasi tentang pendidikan seks yang sesuai dengan norma dan agama, ditambah lagi budaya berfikir remaja kurang sehat yang menganggap pacaran merupakan hal wajar dan lumrah di masyarakat. Tapi, ada juga remaja yang mengerti dan tahu efek dari daya pacaran negatif tetapi kurang peduli bahkan bersikap acuh tak acuh dengan akibat yang di timbulkannya.<br />Maka dari itu tugas kita adalah memberikan edukasi dan penyuluhan tentang seks saat ini sangat penting bagi remaja, agar mereka mampu berprilaku secara positif bahwa yang mereka lakukan dengan pacaran itu salah sehingga tidak terjerumus ke lubang perziaan. Edukasi ini juga harus dilakukan oleh orangtua, karena mereka yang lebih tahu tentang gejala psikologis sang anak. Pada akhirnya mereka mampu mengimbangi arus pergaulan dan modernisasi yang dihadapi. <br /><br />Pesatnya Pornografi Dengan Kemajuan Teknologi<br />Dengan kemajuan zaman dan kecanggihan teknologi para remaja dengan mudah melihat tayangan dan gambar-gambar telanjang. Salah satu contoh dari kecanggihan teknologi yaitu internet. Saat ini internet sudah mulai masuk ke sekolah-sekolah bahkan ke seluruh masyarakat yang ada di pelosok-pelosok negeri ini merupakan langkah yang sangat baik dan perlu ditingkatkan. Namun peningkatan tersebut tentunya tidak hanya sebatas pada kuantitasnya saja, tetapi juga harus disertai pula dengan peningkatan kualitas dari para siswa ataupun masyarakat yang nantinya akan menjadi pengguna internet tersebut.<br />Menurut Ike R Sugianto, seorang psikolog, mengatakan bahwa efek psikologis pornografi dari internet bagi anak sangat memicu perkembangan kelainan seksual remaja. Anak yang mengenal pornografi sejak dini akan cenderung menjadi antisosial, tidak setia, melakukan kekerasan dalam rumah tangga, tidak sensitif, memicu kelainan seksual, dan menimbulkan kecanduan mengakses internet terutama pada situs game dan porno. Semakin sering remaja mengkonsumsi materi-materi pornografi maka akan semakin berdampak dan memperburuk perkembangan mental dan kepribadiannya.<br />Larangan pornografi sebenarnya telah diatur dalam hukum positif kita, diantaranya adalah dalam KUHP, UU No 8/1992 tentang Perfilman, UU No 36/1999 tentang Telekomunikasi, UU No 40/1999 tentang Pers dan UU No 32/2002 tentang Penyiaran. Namun pada tahap penerapan, beberapa UU ini tidak dapat bekerja dengan maksimal karena mengandung beberapa kelemahan dan kekurangan, yaitu perumusan melanggar kesusilaan dan perumusan beberapa istilah serta pengertiannya yang tidak mencakup aktivitas pornografi di dunia maya. Karena pemerintah kurang perhatian akan hal ini tentunya yang diharapkan adalah peran orangtua sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak usia remaja yang sangat rentang sekali dengan penggunaan internet yang mengarah kepada hal-hal negative. Perlunya pengawasan dan pendidikan tentang penggunaan internet sangat dibutuhkan agar anak mampu menggali informasi dari berbagai penjuru dunia. Selain itu juga sebagai sarana pembelajaran dan menambah wawasan ilmu pengetahuan sekaligus menghilangkan kesan gaptek (gagap teknologi) pada masyarakat.<br />Penggunaan Obat-obat Terlarang<br />Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat nongkrong pemuda. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.<br />Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba khususnya di kalangan remaja. Tentu ini akan berkembang seiring waktu karena pengawasan dari orang yang kurang diperhatikan dan mudahnya mendapat barang terlarang itu dari teman-temannya yang sudah terlebih dahulu menjadi pecandu obat-obatan.<br />Pada awalnya, remaja yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan remaja saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika remaja tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Sehingga yang semula hanya mecoba-coba sekarang sudah berkembang menjadi ketergantungan akan obat-obatan yang tiap hati dikonsumsinya.<br />Oleh karena itulah kita perlu membangun kembali pondasi prilaku kita, sebagai pengemban tugas berat penerus cita-cita bangsa yang beradab sesuai dengan perilaku kita sebagai orang timur. Agar semua prilaku yang tidak sesuai dengan nilai, norma dan budaya serta hukum sepreti yang sudah banyak dilakukakn oleh remaja saat ini akibat perkebangan zaman dan era gobalisasi bisa diatasi dengan mudah. Maka langkah awal yang harus dilakukan adalah menggali terlebih dahulu potensi-potensi yang terdapat pada banga kita, masih banyak potensi yang belum kita gali, yang sebenarnya hal tersebut sangat berpengaruh bagi kita untuk tetap menjaga dan melestarikan eksistensi kultur sosial budaya bangsa Indonesia, jangan jadikan budaya barat (dalam hal ini masuk melalui era globalisasi) sebagai pondasi berprilaku, karena dari prilaku inilah nantinya kita dalam kehidupan sehari-hari akan tidak akan terpengaruh dengan pola kehidupan budaya barat yang bebas. Tunjukkan bahwa kita sebagi bangsa yang besar dengan keanekaragaman kultur sosial budaya mampu bersaing dengan mereka, dengan menerapkan prilaku positif dan kritis.<br /><br />*Mahasiswa Semester VI<br />Asal Jember Jawa Timur</div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-3380213699942471952010-10-04T23:59:00.001-07:002010-12-29T02:42:41.148-08:00Puisi Pemenang Lomba Puisi Se-Madura<div style="text-align: center;">LUKA BANGSA<br />Kalau kau mau, mampirlah ke rumahku<br />Kita akan ngobrol-ngobrol sambil minum kopi<br />Akan kuceritakan pula padamu<br />Keadaan bangsaku yang belum pernah kamu tau<br />Bagaimana kami memecahkan masalah keluarga<br />Yang kerap kali menggangu jiwa<br />Bahkan masalah negri yang sering berbaur dengan masalah rumah tangga<br />Tak perlu kau ragu kawan<br />Silahkan pilih menu yang telah tersedia<br />Tapi tak perlu kau tau<br /><a name='more'></a><br />Bahwa kusediakan semuanya dari tetesan airmata<br />Dan sisa luka dizaman belanda<br />Silahkan pilih sesuka hati<br />Mau sop kepala anak TK, mie kuah air mata perawan desa<br />Yang kehilngan cita-cita, atau mungkin engkau mau kopi susu saja<br />Tapi yang masih hangat, sehangat kasus ariel Dan luna maya<br />Bagaimana kawan,<br />Apa ada menu yang menggugah selera?<br /><br /><br />SEBAB KAMI LIHAT<br />Purnama malam ini tetap sama, bunda<br />Merah seperti menahan marah<br />Pun gemintang tetap saja tak ramah<br />Seperti jumrah yang sudah kami lempar serupa panah<br />Bunda,<br />Jelas kami ingat benar matamu sempurna<br />Menahan cinta yang terpendam di dada palestina<br />Aku ingin binar itu<br />Meski sudah redup sebab peluru di jantungmu<br />Entah kenistaan apa yang ku kandung, bunda<br />Sampai telah kami bercengkrama<br />Tentang mereka yang tangannya latah<br />Tentang mereka yang hatinya kuasa berpesta pora<br />Dengan darah<br />Sekali lagi, bunda<br />Darah yang terkucur dari tubuhmu tetaplah darah dalam tubuh kami<br />Meski sempat lelah sebab duka yang sama<br />Palistina, tetap menempa gejolak melawan mereka<br />Tuhan tidak pernah buta kan bunda<br />Meski ini duka yang sama<br />Doa kami tertap terpanjat, Saling terhubung seperti kotak segi empat<br />Dan kami lihat,<br />Doa-doa kami menyelubungi palestina sampai ke liang lahat<br /><br />BAYANGMU TEMARAM DI SUDUT KAMAR<br /><br />Sudahi saja malam temaram ini<br />Kita sama-sama tua dalam perantauan<br />Hutan belukar yang terbakar<br />Bayi-bayi ikan yang terkapar<br />Sungi ini makin dewasa arusnya<br />Dan tangis-tangis dedaun buktinya<br />Aku takan lari kemana<br />Mengejar bayangmu aku kini tersesat<br />Jangan tertawakan embun yang menguap di bibirku yang kering<br />Sebab angin malam enggan bertegur sapa pada waktu<br />Biar kita sama pergi sama menghilang<br />Dan usai musim penghujan<br />Kita sama-sama bertanam di ladangmu yang basah<br />Prenduan, 13 juni 2010</div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-31659852174385383762010-10-04T23:56:00.000-07:002010-12-25T19:28:24.629-08:00ROBBI…<div style="text-align: center;">Oleh : Marwah*<br /><br />Cahaya-Mu….<br />Aku hidup di bawah langit<br />Aku berdiri di atas bumi-Mu<br />Menanjakkan kaki perlahan-lahan<br />Menjelma menjadi sosok yang suci<br />Meski hidup penuh dengan hampa<br />Meski hidup penuh dengan kedukaan<br />Meski hidup penuh suka cita<br />Meski hidup penuh cita-cita<br />Robbi cahaya-Mu<br /><a name='more'></a><br />Ku pejam mataku untuk selalu mengingat-Mu<br />Dengan sujud syukurku, agar hati bisa tenang<br />Agar jiwa bisa tentram kearah kiblat-Mu<br />Supaya hidup terarah dalam lantunan ayat –ayat suci-Mu…<br />Supaya tidur bisa terjaga<br />Supaya mati menuju cahaya ridho-Mu…<br />Robbi…<br />Cahaya-Mu<br />Aku menangis untuk melepaskan diri dari belenggu<br />Membersihkan jiwa dari noda dan dosa<br />Dan kembali mengetuk pintu-Mu<br />Dalam sembah sujudku<br />Robbi…<br />Cahaya-Mu…cahaya-Mu<br />Izinkanlah cahaya-Mu…mengantar diri ke surge-Mu<br />Manisnya dunia adalah pahitnya akhirat<br />Pahitnya dunia adalah manisnya akhirat….<br /><br />*Mahasiswi Semester II<br />Asal Sapeken Madura<br /><br /></div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-78379698917690247092010-10-04T23:50:00.000-07:002010-12-25T19:28:24.660-08:00DEWAN REDAKSI MAJALAH IQRO’ EDISI XXIV<div style="text-align: justify;">Penerbit : DKPM IDIA Prenduan<br />Pelindung : Rektor IDIA Prenduan<br />Penasehat : Dewan Rektorat<br />Penanggung Jawab : Ust. Sayyidi Musthofa, S.Th.I, Ustz. Aisyiah, S.Th.I<br />Pimpinan Umum : Joko Andy<br />Wakil Pimpinan Umum : Suharyanti<br />Pimpinan Redaksi : Achmad Yani<br />Wakil Pimpinan Redaksi : Lathifah<br />Sekretaris Redaksi : Hilmi<br /><a name='more'></a><br />Wakil Sekretaris Redaksi : Rista Dwi Wulandari<br />Bendahara Redaksi : Irwan Maulana Hidayat<br />Wakil Bendahara Redaksi : Maryam<br />Editor : M. Hazin, Fajar Firmansyah, Siti Fatimah<br />Layouter : Aris Kurniawan, Achmad Jedi, Sri Nur Laila Jamil<br />Desain Grafis : Arman Negara, M. Qosim, May Rista Rizkiyah<br />Reporter : Mahmudi, Hermanto, Laili Nur kholida<br />Humas : M. Fauqon Nuri, Rosyidi<br />Periklanan : Feri Arianto, Arifin, Luluk Rohaina<br />Distributor : Moh. Holis, Hanila<br /><br /></div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-77503066401698288402010-10-04T23:48:00.000-07:002010-12-25T19:28:24.678-08:00Lampiran Konsultasi<div style="text-align: justify;">Assalamualikum wr. Wb<br />Dulu saya pernah mendengar perkataan dari seorang Ustadz bahwa bagi orang yang mengamalkan suatu amalan, maka ia akan didampingi oleh khodam , kemudian Ustadz itu bilang kalua kita meninggal maka amal perbuatan kita dibagi dua dengan khodam tadi dengan alasan karena dia sudah membantu kita didunia. Apakah ada hadist Rosulullah yang berkenaan dengan masalah tersebut ? (Dumyati, semester II asal Palembang)<br />Assalamualikum pak kyai…<br /><a name='more'></a><br />Sebagaimana yang telah kita ketahui, ketika sahlat berjamaah dan sampai pada doa, maka doa yang diucapkan oleh imam adalah berbahasa Arab. Dan yang ingin saya tanyakan adalah, apakah makmum yang tidak mengerti isi dari pada doa itu harus juga ikut mengamini doa sang imam tersebut ? dan apakah ada faedah bagi makmum yang tidak mengerti tersebut ? Dan apakah juga ada dalil dari al-Quran dan Hadist tentang masalah di atas ? (Ghifar, semesterII asal NTT)<br />Assalamualaikum..<br />Didalam sebuah hadist Qudsi disebutkan bahwa terdapat suatu permintaan dari neraka terhadap Allah (al-Kholik) untuk diizinkan bernafas satu kali dalam setahuan. Adakah tanda-tanda yang tampak pada manusia kapan neraka itu bernafas ? (Abdul Latif, semester VI, asal Bondowoso)<br />Assalamualikum..<br />Al-Quran adalah kitab yang paling sempurna, akan tetapi kenapa masih ada Hadist ? bukannya semuanya telah disempurnakan oleh al-Quran ? mohon penjelasannya. (Moh. Qusyairi Semester II asal Pamekasan.)<br /><br /><br />Jawaban Konsultasi ini dapat di lihat di majalah IQRA edisi24</div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-23809662474873228392010-10-04T23:42:00.000-07:002010-12-25T19:28:24.696-08:00LOMBA CIPTA PUISI SE-MADURA<div style="text-align: justify;">Minggu (13/6/ 2010) DKPM IDIA Prenduan mengadakan Lomba Cipta Puisi se-Madura tingkat SMP, SMA, Perguruan Tinggi dan Umum. Lomba ini dihadiri oleh 106 peserta yang terdiri dari 35 putra dan 71 putri dari berbagai daerah dan profesi. Acara ini berlangsung dari pukul 14.00-15.30. Check in peserta dan registrasi berakhir pada pukul 15.30 wib. Setelah mengalami perjuangan yang cukup melelahkan, akhirnya kami dari anggota DKPM bisa mensukseskan acara tersebut. Pada awalnya, kita berinisiatif mengadakan lomba menulis cerpen, namun tema diubah menjadi lomba membaca puisi, dan akhirnya kami memilih mengadakan lomba menulis puisi dengan berbagai pertimbangan.<br /><a name='more'></a><br />Acara ini dikemas menggunakan bahasa inggris, mulai dari MC, sambutan, back ground dan juga sertifikat. Ide ini timbul dari ketua DKPM dan di amini oleh ketua panitia dan anggota lainnya untuk menampakkan kepada khalayak akan keintelektualan mahasiswa IDIA yang berani mengadakan acara dengan berbahasa asing. Acara ini dibuka oleh purek III KH. Drs. Saifurrahman Nawawi dan Tirmidzi Jaka, Syaf Anton sebagai juri.<br />Batas waktu yang diberikan untuk menulis puisi 14.30-15.45 wib. Setelah waktu selesai, semua karya peserta dikumpulkan kepada dewan juri. Untuk sementara waktu kegiatan itu berlanjut pada tanggal 16 Juni 2010, karena pengumuman pemenang akan dilaksanakan di GESERNA dalam acara seminar sastra “Sastrawan Bicara, Siswa Bertanya.” Bersama sastrawan nasional bpk. Taufik Ismai, dkk. Harapan kami dengan adanya acari ini, khalayak akan termotivasi untuk mengikuti jejak-jejak sastrawan semisal D. Zawawi Imron, dll.<br />( Rista Dwi Wulandari, Asal Ngawi).<br /><br /><br /><br /><br /><br /></div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-28246519555766512632010-10-04T23:41:00.000-07:002010-12-25T19:28:24.730-08:00TADABBUR ALAM<div style="text-align: justify;"> Kamis (3/06/10) pukul 14.00 mahasiswa intensif mengadakan acara Tadabbur Alam ke desa Sumber Manis Kec. Ganding Kab. Sumenep Madura, tepatnya di pon-pes Nurul Hikmah yang diasuh oleh KH. Ihsan. Acara Tadabbur Alam ini diikuti oleh kalangan mahasiswa khususnya mahasiswa intensif. Sebelum berangkat teman-teman mahasiswa diberi arahan atau wejangan oleh Ust. Abdul Qodir Jailani, M.Pd.I selaku Mudir ma’had libanin IDIA Prenduan. Pertama beliau menitip salam ta’dzim dan Silaturahim kepada keluarga besar pon-pes Nurul Hikmah. Yang kedua beliau berpesan agar menjaga sikap dan tingkah laku yang baik layaknya mahasantri bukan mahasiswa. Karena di IDIA Al-Amien Prenduan khususnya mahasiswa intensif diprioritaskan mahasantrinya dari pada mahasiswanya. Maka dari itu jadilah cermin yang baik agar dapat ditiru oleh masyarakat luas. Acara ini ditutup dengan pengumuman juara lomba yang diadakan mahasiswa IDIA, ceramah agama dan penampilan-penampilan dari mahasiswa IDIA Prenduan. (Moh. Holis. Mahasiswa Semester IV Asal Sampang).<br /><br /></div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-20980109967140695572010-10-04T23:37:00.001-07:002010-12-29T02:42:41.362-08:00ASRAMA BARU MAHASISWA IDIA PRENDUAN<div style="text-align: justify;">Jumat (14/5/10) ada suasana yang berbeda di asrama mahasiswa intensif IDIA Prenduan. Pagi itu tampak lemari-lemari mulai dikeluarkan dari kamar karena para mahasiswa akan segera menempati asrama yang baru disebelah barat kampus IDIA Prenduan. Perpindahan ini merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh semua mahasiswa intensif karena lokasi asrama baru yang berdekatan dengan kampus, sehingga tidak perlu berjalan jauh lagi, selain itu dengan asrama yang baru tentu program-program yang ada akan semakin efektif dan mudir lil banin Ust. Abdul Qadir Jailani, M.Pd.I. berharap bahwa dengan adanya asrama yang baru ini keadaan diasrama bisa penuh dengan bahasa Inggris dan Arab baik dari segi ucapan tulisan maupun suasananya bisa menjadi seperti di Arab dan di Inggris.<br /><a name='more'></a><br />Asrama baru itu terdiri dari lima kamar plus kamar mandi dan sebuah musholla yang menjadi pusat kegiatan belajar mengajar. Dengan diawasi langsung oleh asatidz pengabdian program kerja muallim pun menjadi semakin kondusif. Karena untuk pertama kalinya penempatan kamar bukan per shof tetapi dicampur antara mahasiswa semester II, IV, dan VI. Hanya ustadz dan semester VIII (niha’ie) saja yang diberikan kamar tersendiri.<br />Penempatan dengan sistem baru ini diharapkan bisa meningkatkan keaktifan mahasiswa dalam mengikuti setiap program karena dalam satu kamar kita bisa saling mengingatkan dan bisa belajar bersama senior dengan lebih mudah. Semoga saja dengan “Hijrah” ke asrama yang baru ini bisa membuat perubahan baru sebagaimana hijrahnya Nabi ke Madinah. (Aris Kurniawan, mahasiswa semester IV asal Pekalongan).<br /><br /><br /></div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-35200783010378625212010-10-04T23:36:00.001-07:002010-12-29T02:42:41.390-08:00SOPIR METRO MINI<div style="text-align: justify;">Di pintu akherat seorang malaikat menanyai seorang supir metro mini,<br />Malaikat : "apa kerja kamu selama di dunia ?"<br />Sopir : "Saya supir metro mini, pak."<br />Lalu malaikat itu memberikan kamar yg mewah untuk supir metro tsb dan peralatan yang terbuat dari emas.<br />Lalu datang seorang juru dakwah agama...<br />Malaikat pun bertanya<br /><a name='more'></a><br />Malaikat : "apa kerja kamu di dunia ?"<br />Juru dakwah : "saya seorang juru dakwah, pak.."<br />Lalu malaikat itu memberikan kamar yg kecil dan peralatan yg terbuat dari kayu. Melihat itu juru dakwah pun protes.<br />Juru dakwah : "Pak kenapa kok saya yg juru dakwah mendapatkan yg lebih rendah dari seorang supir metro..?"<br />Dengan tenang malaikat itu menjawab:<br />Malaikat : "Begini Pak.. Pada saat Bapak ceramah, Bapak membuat orang-orang semua tertidur.. sehingga melupakan Tuhan. Sedangkan pada saat supir Metro mini mengemudi, ia membuat orang-orang berdoa...."<br />By: Rista DeWe</div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-16272849714204213282010-10-04T23:33:00.000-07:002010-12-25T19:28:24.770-08:00HUMOR WONG KITO NIAN<div style="text-align: justify;">Disebuah desa terpencil diujung kota Palembang, hiduplah serang laki-laki kolot karena tidak pernah pergi keluar kota sama sekali. Pada suatu hari dia hendak pergi ke kota Karena ingin melihat music organ tunggal. Dalam perjalanan ia bertemu dengan petani yang sedang beristirahat, ternyata petani ini adalah orang jawa tulen yang gak bisa bahasa Indonesia. Si pemuda pun menyapanya.<br />Pak, katanya dikota ada music organ tunggal ya ?”. Petani itu menjawab, “yo ben.” pemuda itu pun bingung, dengan ekspresi agak sedikit marah ia berkata, “bukan band pak tapi organ tunggal”. petani pun menjawab lagi, “yo ben”. “Di bilangin bukan band tapi organ tunggal, bapak ni gimana.” Bapak itu pun mulai naik pitam, “yo ben” dia berteriak agak kencang. Pemuda itu pun pergi meninggalkannya sabil ngomel2, “ih dibilangin bukan band, dasar orang jawa, gak gaul.”<br /><a name='more'></a><br />Ketika dalam perjalanan, ia melihat tiang listrik yang berjajar dipinggiran kota, “waduh…. Hebat orang kota ini, tinggi- tinggi banget jemuran bajunya, bagaimana cara mereka jemur pakaian ya ?” Gumam pemuda itu. Tidak berapa lama, ia melihat kereta api yang sedang melintas, ia pun bergumam, “wiiiiiiiih besar banget ular ini, ini pasti neneknya ular naga ini.” Gumamnya.<br />Ia pun terus melanjutkan perjalanan walaupun terdapat hal-hal aneh yang ia temui dikota. Sesampainya dikota, ia pun langsung menuju ketempat organ tunggal itu. ternyata acara itu ada di mol PTC (Palembang Trade Center) lantai 3. Ia pun bergegas masuk setelah membeli tiket. Namun ketika ia hendak naik menggunakan escalator, ia membaca sebuah tulisan ”Open”. Diapun berfikir sejenak, “gila oven dirumah yang sekecil itu bae roti bisa mateng dibikinnya, apa lagi oven sebesar ini.” Pikir pemuda itu.<br />Tidak berapa lama, ada orang bule kulit putih yang ingin naik juga kelantai 3, ia pun memencet tombol pintu escalator itu ketika hendak masuk, pemuda tadi melarangnya, “hei pak jangan masuk, ini baca tulisannya “open”. Namun turis itu tidak mepedulikannya, ia pun tetap masuk, pinti eskalator pun tertutup.<br />Pemuda itu pun menunggu beberapa menit, dia ingin menyaksikan apa yang terjadi pada turis yang masuk tadi. Tidak berapa lama, pintu escalator pun terbuka Dan keluarlah orang Negro berkulit hitam legam dengan rambut keriting acak-acakan. Pemuda itu pun berkata sambil tertawa. “Nah apa aku bilang, jangan masuk. Ini baca nich..Open haaaaaa…” pemuda itu tertawa sendirian melihat orang Negro tadi, dia menyangka bahwa turis bule kulit putih itu berubah menjadi Negro kulit hitam gara-gara masuk ke OPEN.<br />Akhirnya ia pun pulang Dan tidak jadi nonton karena takut masuk open yang ia pikir adalah Oven tempat memasak roti seperti yang ada dirumahnya. Di tengah perjalanan ia pun bertemu tukang becak yang hendak mengantar bule. Pemuda pun berkata “pak aku ikut”, tukang becak pun menjawab ” mengko, aku ngeter ne kethek putih iki disek”. Sesampainya ditempat tujuan, bule itu turun Dan membayar ongkos, sambil membayar ia berkata “thank you kethek ireng”. Tukang becak pun hanya bisa meringis. “Ternyata turis itu bisa bahasa jawa to”. Gumamnya sambil cengengesan. (Red@gplx)<br /><br />TONY<br />Malam minggu toni berkunjung kerumah pacarnya, Santi. Tiba-tiba hujan lebat turun. Hingga larut malam hujan pun belum juga berhenti. Akhirnya sang pacar pun berkata:<br />Santi :”Sudah nginep disini aja, kamar depan kosong kok. Ntar sakit lho lau pulang hujan-hujanan”<br />Tony : Tapi Aku takut Ntar dimarahin ortumu.”<br />Santi : Gak apa-apa… Ibu dan ayah sedang keluar kota, udah nginep disi aja ya,?’ aku bikinin teh hangat dulu.“<br />Tidak berapa lama, Santi pun keluar dengan membawa secangkir teh hangat, namun ia bingung Karena Toni tidak ada diruang tamu. Tiba-tiba, betapa terkejutnya ia ketika melihat Toni muncul dengan pakaian basah kuyup.<br />Santi pun pun bertanya” Dari mana ton, jatuh ya”<br />Tony : “Bukan !” Jawabnya sambil menggigil kedinginan, “Saya baru saja dari rumah ngambil sarung dan piyama.” (Red@G’plx).</div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-41233578935287430102010-10-04T23:31:00.003-07:002010-12-29T02:42:41.488-08:00HUBUNGAN ANTARA SAINS DENGAN AGAMA<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Oleh : Joko Andy*</div>Al-Qardlawi menyatakan bahwa akal dan panca indera dianggap sebagai wahana terpenting yang dapat membantu manusia menciptakan peradaban dibumi dan melaksanakan tugas kekhalifahan sebagaimana yang dikehendaki oleh Allah SWT. Kata kunci dari perkataaan Qardlawi tersebut adalah akal, panca indera, peradaban dan kekhalifahan manusia. Gabungannya bermuara kepada ilmu pengetahuan dan sains, baik dari segi ontologi, epistimologi maupun aksiolginya. Ontologi berkaitan dengan kajian tentang apa yang menjadi objek ilmu pengetahuan dan sains. Epistimologi berkaitan dengan kajian tentang tata cara memperoleh ilmu pengetahuan dan sains itu. Dan aksiolgi bekaitan dengan perihal penerapan keduanya dalam bentuk kehidupan manusia yang nyata.<br /><a name='more'></a><br />Setelah melihat berbagai dampak buruk dari negara-negara maju, maka munculah berbagai diskusi meluas dan tajam tentang hubungan antara agama dengan sains. Sebagai contoh adalah tentang lingkungan hidup. Kita banyak melihat sumber-sumber air menyusut, bencana alam terjadi dimana-mana, polusi udara dan tanah banyak sekali terjadi di perkotaan dan kini mulai dirasakan didesa-desa, berbagai penyakit datang menyerang manusia dan hewan. Karena kerusakan lingkungan inilah, stabilitas mata pencaharian penduduk menjadi terganggu. Disitulah timbul dilema. Disatu sisi sains dan teknlogi mendorong kemajuan peradaban, disisi lain kelemahan pengendalian keduanya berdampak buruk bagi alam atau lingkungan hidup dan manusia itu sendiri.<br />Berkaitan dengan dilema itu, Alwi Sihab mengangkat kesetaraan kerusakan lingkungan hidup manusia dengan krisis spiritualitas. Contoh yang diajukannya adalah hasil dari pemikiran Graham Parkes dari universitas Hawai India, yang memfokuskan penelitiannya pada hubungan kebudayaan manusia dengan alam lingkungan dimana mereka berdomisili. Parkes mengemukakan teorinya bahwa pandangan keagamaan seseorang atau suatu masyarakat sangat berpengaruh dalam menentukan sikap dan prilaku terhadap alam dan lingkungan sekitarnya.<br />Kerusakan alam dan lingkungan hidup, kata Parkes dipicu oleh penggunaan teknologi secara massif, Parkes menunjuk kegagalan agama dan budaya Barat dalam membentuk sikap atau prilaku bersahabat kepada alam. Dengan asumsi itu, ia mengajak para ilmuan, budayawan, dan pakar studi agama-agama untuk berpaling dari ideologi dan agama Barat kepada idelogi Timur, terutama sekali Buddhisme, Taoisme, Konfusianisme dan Shinto.<br />Masih menurus Shihab, ajaran-ajaran Buddhisme, Taoisme, Konfusianisme dan Shinto memang bermuatkan ajaran akan keramahan pada alam dan lingkungan, akan tetapi persoalan lingkungan hidup di Jepang dan Cina menunjukkan kenyataan sebaliknya dari ajaran yang ada dikalangan bangsa-bangsa itu. Teluk Minamata di Jepang tercemar oleh limbah industri, Dan juga gunung Fuji yang elok ditumpuki sampah disisi dan sekitarnya. Laporan Lester Ross memuat prestasi pengelolaan lingkungan hidup di Cina juga tidak menggembirakan. Kedua bangsa itu saat ini sedang berjuang keras mengatasi dampak buruk dari industriya untuk memulihkan kelestarian alamnya. Hal itu kata Shihab, menegaskan adanya faktor lain selain pandangan agama, yang berpengaruh pada perlakuan kepada lingkungan hidup, yaitu : budaya sekular dan mentalitas pencerahan yang menjalar bagai api kemana-mana. <br />Paparan Ali Shihab bila ditelisik lebih dalam maka akan tampak asumsi bahwa agama merupakan sesuatu hal dan sains adalah hal lain, masing-masing berdiri sendiri atau independen dan tidak saling berkaitan. Apa yang ditimbulkan sebagai akibat dari penerapan teknologi-sebagai hasil dari eksplorasi sains- maka tidak dapat dialamatkan kepada agama dan penganutnya untuk menanggung resiko atau bertanggung jawab mengatasinya. Shihab menekankan tipologi independensi agama dan independensi sains dalam melihat agama dan sains itu.<br />Menurut Zainal Abidin tentang Tipologi menurutnya, diskusi kontemporer tentang hubungan antara sains dan agama. Hubungan sains dan agama menemukan konteksnya pada fakta bahwa sains modern masuk kewilayah muslim melalui kolonialisme Barat, yaitu sekaligus menjadi penanda kekalahan peradaban Muslim. Sejak abad ke-19, sikap-sikap yang diambil mengenai sains dan Islam selalu terkait dengan fakta kolonisasi itu.<br />Dalam pembahasan-pembahasan kolonialisme tidak selalu disebut, tetapi bahwa sains berkembang secara tidak menggembirakan didunia muslim juga merupakan fakta lain yang mengkondisikan respon muslim tererhadapa sains. Meski kolonialisasi telah lama berlalu dari dunia muslim, akan tetapi masih ada kekhawatiran dikalangan sebagian muslim akan adanya “Kolonialisasi Epistimologi” melalui sains modern. Ringkasnya, secara terang-terangan atau tersirat, tanggapan muslim tampaknya tidak bisa lepas dari situasi sosial-politik-ekonomi pasca kolonialisme itu.<br />Ini tampak jelas dalam menggambaran Perez Hodbhy (1992), seorang fisikawan asal Pakistan. Dia membagi respon muslim yang secara langsung memengaruhi tanggapan terhadap sains modern kedalam tiga kelmpok.<br />Pertama, kaum restorationist, yang mengembangkan kemajuan peradaban Islam dimasa lalu dan ingin mengembalikannya dimasa ini (retore). Caranya bisa bermacam-macam: mulai dengan penekanan pada pembahasan apologetik mengenai kejayaan sejarah masa lalu sampai kritik keras terhadap sains modern yang dianggap sekuler dan tidak dapat diterima sama sekali..<br />Kedua, kaum rekonstuktionis, yang sama sekali tidak anti sains modern bahkan ingin mengakomodasikan nasinalisme sains. Ini bisa mengambil bentuk al-Quran setelah ditafsirkan (dan kerap sekai disalah tafsirkan) disana-sini. Atau merasionalisasikan telogi Islam, seperti yang dilakukan oleh Sir Syed Ahmad Khan di abad ke-19.<br />Ketiga kaum pragmatis, sains diterima secara pragmatis demikian pula agama-agama dimanfaatkan jika bisa memenuhi tujun keras kelompok yang disebutnya fundamentalis, yaitu para pemikir yang mengajukan gagasan “Sains Islam”, seperti Zia’uddin Sardar, Sayyed Hossein Nasr dan juga Maurice Bucaille, yang terkenal dengan upayanya menunjukkan kesesuaian al-Quran (dan ketidaksesuaian Bible) dengan temuan-temuan ilmiah.<br />Profesor Machasin menunjukkan adanya tiga sikap kalangan muslim terhadap sains, yaitu sikap penolakan, penerimaan dan kehati-hatian.<br />Pertama, penolakan terhadap temuan-temun ilmiah modern, ini kebanyakan terjadi karena orang berpegang kepada pengetian lahiriah dari teks-teks al-Quran dan hadist atau warisan ajaran yang sudah ada sejak dahulu dan dianggap suci. Ketika dihadapkan pada teori bahwa bumi itu bulat sementara di dalam al-Quran terdapat beberapa ayat yang menyatakan bahwa bumi itu dihamparkan, maka banyak yang menolak teori bahwa bumi itu bulat.<br />Kedua, penerimaan terhadap temuan-temuan ilmiah modern karena memang terdapat dukungan keilmuan dari pemikiran Islam yang mendukung temuan-temuan ilmih itu. Misalnya teori bahwa bumi itu bulat, kalangan ini menerimanya melalui ilmu falak dan teori ini memang dapat dibuktikan. Ada lagi yang menerima dengan cara ayat-ayat atau hadist-hadist Nabi Muhammad saw dirangkai dalam urutan tertentu, sehingga membentuk kerangka yang masuk akal dan dapat digunkan untuk memahmi temuan-temuan ilmiah.<br />Ketiga, kehati-hatian terhadap pengaitan temuan-temuan ilmiah dengan agama terjadi karena adanya kesadaran bahwa al-Quran secara mendasar berbicara tentang moralitas, dan bukan buku teks ilmu yang berbicara tentang realitas, maka semestinya pernyataan-pernyataannya tidak diambil sebagi pernyataan tentang realitas empirik. Dengan demikian, tidak segera bersikap menolak terhadap setiap penemuan ilmiah dan sekaligus tidak mengukur kebenaran al-Quran dengan kesesuaian pernyatan-pernyatannya mengenai hal-hal empirik dengan temuan-temuan ilmiah. Karena, ada dasarnya, temuan-temuan ilmiah itu selalu bersifat tentatif, benar pada suatu zaman dan digugat pada zaman lainnya sesuai dengan ditemukannya bukti yang baru. Oleh karena itu, tidak menutup keungkinan bahwa ayat-ayat al-Quran mengenai hal-hal yang empirik dapat dipergunakan sebagai peta awal atau hipotesis bagi diberlakukannya penyelidikan-penyelidikan ilmiah.<br />Menurut Ibnu Kholdun, ilmu pengetahuan adalah kemampuan manusia untuk membuat analisis dan hipotesis sebagai hasil dari proses berfikir, proses berfikir itu disebut oleh Ibnu Khodun sebagai afid’ah (jamak dari fuad). Menurut Ibnu Kholdun, terdapat tiga tingkat proses berfikir, yaitu :<br /> Al-Aql at-Tamyizi<br />Yaitu perubahan pemahaman intelektual manusia terhadap sesuatu yang ada disekitarnya daiaam semesta dengan tujuan agar manusia bisa menyeleksi dengan kemampuannya sendiri. Bentuk pemikiran ini kebanyakan berupa persepsi (tashwur) yang bisa menolong manusia untuk membedakan yang baik dan yang buruk.<br /> Al-Aql at-Tajribi<br />Pemikiran yang melengkapi manusia dengan ide-ide dan perilaku yang dibutuhkan dalam pergaulan dengan orang lain. Bentuk pemikiran ini kebanyakan berupa apersepsi (tashdiq) yang dicapai melalui pengalaman hingga manfaatnya dapat dirasakan benar. Al-aql at-Tajribi berfungsi setelah al-Aql at-Tamyizi.<br /> Al-Aql an- Nadzori<br />Pemikiran yang melengkapi manusia dengan ilmu pengetahuan hipotesis (dzonn) mengenai hal-hal yang ada dibelakang persepsi indera tanpa tindakan praktis yang menyertainya. Bentuk pemikiran ini adalah gabungan dari persepsi dengan apersepsi yang tersusun khusus untuk membentuk pengetahuan. Dengan pengetahuan ini, manusia disebut al-Haqiqoh al-Insaniyah atau dalam istilah persantren sering disebut al-Insan al-Kamil.<br />Dengan tiga tingkatan cara mendapatkan ilmu pengetahuan tersebut, Ibnu Kholdun membagi ilmu pengetahuan dalam tiga kategori, al-Ulum an-Naqliyah dan al-Ulum an-‘Aqliyah. Yang pertama yaitu bersifat alami (thobi’i) yang diperoleh manusia melalui kemampuan berfikirnya, ini adalah ilmu-ilmu hikmah falsafi yang jadi milik semua peradaban manusia. Ilmu-ilmu itu mencakup empat pokok yaitu : logika, fisika, metafisika dan matematika. Yang kedua yaitu bersifat wadl’i atau berdasar otoritas syariat yang dalam batas-batas tertentu tidak dapat dijangkau oleh akal manusia. Seperti ilmu tafsir, hadist, qirat, usul fiqh, fiqh, kalam, tasawuf, ilmu bahasa, nahwu, balaghah dan lain-lain.<br />Quraisy Syihab menyatakan bahwa kita tidak dapat membenarkan atau menyalahkan teori-teori ilmiah dengan ayat-ayat al-Quran, “Setiap ditemukan teroi baru, maka cepat-cepat kita membuka lembaran-lembaran kitab suci ini untuk membenarkan atau menyalahkannya.” (M. Quraisy Syihab.”Membumikan al-Quran,” Cetakan XIX. Jakarta: Mizan,1999).<br />Tentang hadist Nabi Muhammad tentang pengobatan, Yusuf Qardlowi setuju dengan Ibnu Kholdun, bahwa hal itu tidak bermuatkan perintah syari’ah, melainkan berkaitan dengan kebiasaan atau adat masyarakat dalam melakukan percobaan sederhana pada beberapa orang. Muhammad SAW diutus kepada kita untuk mengajarkan hukum syariah dan bukan untuk mengajarkan atau mengenalkan ilmu kedokteran dan hukum adat. Ada sebuah kisah, Suatu kali Nabi Muhammad memerintahkan untuk tidak mengawinkan pohon kurma dan ternyata hasil panennya waktu itu jelek, kemudian beliau berkata: “Kalian lebih mengetahui persoalan dunia kalian.” (HR. Muslim dari Anas RA).<br />Yang jelas, Perkembangan ilmu pengetahuan mendrong kemajuan teknologi dan sebaiknya. Sebagai contoh, jika angka Romawi dipakai dalam hitungan scientific hingga sekarang, maka sulit membayangkan lahirnya komputer yang kerjanya mendasarkan pada angka biner (0-1). Sedangkan angka Romawi tidak memiliki angka 0. Arab mengenalkan angka desimal (1234567890), disini terdapat angka 0. Komputer sebagai alat teknologi canggih yang jika dihubungkan dengan perangkat telepon akan jadi internet.<br />Menurut Qurisy Syihab, dalam buku Membumikan al-Quran, Ibnu Hayyan menolong Muhammad bin Ahmad menemukan angka 0 (nol) tahun 976 yang akhirnya mendorong Muhammad bin Musa al-Khwarizmi menemukan hitungan Aljabar. Sungguh, Islam memiliki kontribusi yang amat besar bagi perkembangan dan kemajuan peradaban Barat serta memberikan sumbang sih yang begitu berharga bagi perkembangan dan kemajuan ilmu penegtahuan dan teknologi masa kini.<br />*Ketua DKPM Semester IV<br />Asal Lubuk Linggau Palembang Sum-Sel<br /><br /><br /></div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-85523926775814101302010-10-04T23:31:00.002-07:002010-12-29T02:42:41.457-08:00ISLAM DALAM GLOBALISASI<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Oleh: M. Fauqon Nuri*</div>Bicara masalah rekonstruksi budaya berfikir umat islam, tentulah kita tidak boleh lepas dari kata islam, karna yang menjadi obyek paling krusial dalam pembahasan ini adalah umat islam, dan segala macam pembahasan yang membahas mengenai umat islam pastilah kita harus kembali kepada nilai-nilai islam atau dasar-dasar ajaran islam. Begitu juga dalam masalah budaya berfikir umat islam sekarang ini, kita harus memulainya dari pokok-pokok ajaran islam agar hipotesis ataupun kesimpulan yang dihasilkan selalu beriringan dengan norma-norma islam dan tetap bersifat islami.<br /><a name='more'></a><br />Kebanyakan orang sekarang beranggapan bahwa perlu adanya direkonstruksi dalam budaya berfikir umat islam sekarang ini dikarenakan mundurnya perekonomian dan pendidikan umat islam sehingga pembahasannya lebih mengacu kepada bidang keduniaan yang membahas tentang materi dan pelajaran saja, tapi malah melupakan hal yang paling pokok dalam ajaran islam yang lebih akrab dengan pokok ajaran islam. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pada era globalisasi ini pokok ajaran islam itu sudah mulai dilupakan dan tidak lagi diajarkan kepada pelajar-pelajar islam yang akhirnya tingkah laku maupun budaya mereka tidak lagi berbau islami.<br />Karma sebenarnya pokok ajaran islam inilah yang mendasari cara berfikir umat islam karna tidak mungkin akan tercipta budaya berfikir yang islami dalam diri umat islam jika pondasi dalam berfikir islam tidak dibangun terlebih dahulu dengan pokok-pokok ajaran islam, jadi wajar kalau sering kita temui umat islam yang mempunyai budaya berfikir yang tidak islami, karna mereka umat islam membentuk budaya berfikir mereka didasari oleh keilmuan barat, dengan prinsip-prinsip yang telah tercampuri dan teracuni oleh nilai-nilai keduniaan<br />. keadaan umat islam sekarang ini merupakan umat yang mayoritas tapi mayoritas itu belum bisa membawa islam kepada posisi yang tinggi tapi malah kemayoritasan itu mudah digulingkan dan dipermainkan oleh minoritas, itulah yang biasa disebut dengan kuantitas yang tidak berkwalitas, kita perlu melakukan analisa social karna sebagaimana yang terjadi dalam social umat islam sekarang ini, akidah kita didangkalkan, karna adanya fanatisme yang berlebihan juga karma masuknya orang-orang orientalis dikalangan mahasiswa dan berkembangnya aliran-aliran yang berbau barat, mulai dari skularisme, humanism, liberalisme dan lainnya yang kesemuanya itu diikuti begitu saja tanpa didasari nilai-nilai islam dan pengetahuan ynag cukup sehingga malah merusak akidah umat islam yang memang sudah sangat rentan dari awalnya.<br />Kebudayaanpun dirusak, kebiasaan orang Indonesia yang suka meniru, dan ketidak teguhan terhadap prinsip hidup yang mudah tergoyahkan hanya karna diiming-imingi dengan kemewahan dunia, mengakibatkan maraknya budaya asing masuk secara brutal dan semakin menimbulkan keambiguan terhadap budaya asli bangsa indonnesia yang akhirnya banyak budaya yang diakui oleh bangsa lain, begitu juga dengan memudarnya budaya umat islam yang tergantikan dengan budaya gaya hidup hedonis yang menimbulkan rusaknya hakekat islam pada diri umat islam karma ketidak teguhan umat islam dalam berpegang teguh tetrhadap ajarannya. Makananpun juga diracuni, masuknya produk-produk asing yang sangat identik untuk berfoya-foya karna tidak terbentuknya budaya yang islami dalam berkonsumsi, sehingga kebanyakan umat islam nongkrong dikafe-kafe untuk sekedar melampiaskan syahwat kesombongannya, itupun karna tidak tertanam konsep-konsep agama islam dalam kehidupannya.<br />Begitu juga dengan pakaian umat islam yang ditelanjangi secara sedikit-demi sedikit, mulai dari model pensil, rok mini, you can see, bahkan adegan sexual yang bersifar pornografi maupun porno aksi sudah menjadi budaya umat islam sekarang, sudah bukan lagi hal yang memalukan, bakan orang-orang islam sekarang dengan bangganya menunjukkan aurat mereka pada halayak umum tanpa segan terhadap aturan agamanya, sehingga umat islam sekarang sudah tidak lagi mencerminkan islamnya, tidak lagi mempunyai wibawa.<br />Budaya umat islam sekarang sudah tidak ada bedanya dengan budaya barat, umat islam sekarang sudah tidak lagi mempunyai prinsip dalam berbangsa maupun beragama, itulah yang biasa disebut dengan westernisasi, dan itu akan terus berlanjut sampai umat islam benar-benar telah meninggalkan ajaran islamnya. Ini semua tidak akan bisa dihentikan sebelum umat islam sadar dan mau kembali lagi terhadap prinsip-prinsip agama islam, dengan keilmuan yang mapan yang didasari dengan pokok ajaran islam sehingga terbentuk pondasi yang islami dan menimbulkan efek yang islami sehingga tindak laku umat islam selalu beriringan dengan norma-norma yang islami pula, budaya seperti itulah yang perlu direkonstruksi ulang dan digantikan dengan budaya yang islami dimulai, karna kerusakan budaya umat islam telah rusak dari dasar, maka kita perlu menanamkan lagi budaya yang islami mulai dari dasar juga.<br />Dalam menyikapi beberapa kemerosotan yang terjadi dikalangan umat islam karna beberapa hal yang penulis paparkan diatas, tentulah kita juga harus mencari solusi menurut konsepsi islam. Agama islam sudah menyampaikan banyak sekali konsep-konsep dalam kehidupan, begitu juga konsep dalam membentuk kebudayaan dan peradaban umat islam dalam mencapai kecemerlangan di era globalisasi ini.<br />Ada sebuah cerita dalam pembentukan kepribadian seseorang yang diabadikan oleh tuhan di dalam kitab sucinya yang dikemas dalam cerita lukmanul hakim. Empat hal utama yang dirasa penulis akan dapat mengatasi kerusakan budaya umat islam sekarang ini:<br />1. Tidak menyekutukan allah, penanaman ketauhidan yang kuwat dan dilakukan sejak dini akan menimbulkan disiplin murni dalam kehidupan muslim. Ketauhidan adalah hal yang paling utama harus ditanamkan sebelum seorang muslim mempelajari keilmuan yang lain, pengetahuan yang banyak terhadap beberapa disiplin ilmu akan membawa kepintaran bagi seorang muslim, tapi belum tentu membawa kepada kebenaran.<br />2. Hormat dan patuh kepada orang tua, orang tua adalah sebuah pendidikan pertama bagi seorang manusia, dan pendidikan pertama itulah yang paling berperan penting dalam pembentukan kepribadian muslim ataupun cara berfikir seorang muslim karna seseorang akan meniru apapun yang dilakukan oleh orang tuanya, inilah yang mengharuskan seorang orang tua untuk menjadi figur yang baik terhadap anak-anaknya. Sering kita dengar bahwa di era globalisasi ini banyak terjadi krisis figur sehingga terjadi kesulitan dalam pembentukan kepribadian seseorang, dan dengan adanya penanaman kepribadian kepada seorang muslim sejak awal akan mengantarkan seorang muslim untuk mempelajari banyak hal yang lain melalui metode yang benar dengan membandingkan pengetahuannya yang didapatkan dimasa kecilnya.<br />3. Menegakkan solat lima waktu, sebuah etika otonom yang tercipta menjadi sebuah kebiasaan seorang muslim akan menjadikan seorang muslim teguh pendirian, melakukan sesuatu dengan ikhlas tidak perduli terhadap sekitarnya, maksudnya seorang muslim akan bekerja dengan baik walaupun tidak ada atasannya. Tidak adanya etika otonom inilah yang menjadikan adanya cara berfikir yang salah dikalangan umat islam, kebiasaan menggunakan kesempatan dalam kesimpitan sehingga tidak jarang kita dengar para koruptor mengorupsi uang rakyat. Ini karna tidak adanya etika otonom untuk takut kepada allah dimanapun seorang muslim berada.<br />4. Memerintah kepada kebaikan dan melarang kepada keburukan, setiap orang muslim akan hidup bermasyarakat, sehingga setiap diri seorang muslim harus ada jiwa untuk amar ma’ruf dan nahi mungkar karna untuk menciptakan budaya di masyarakat umat islam yang baik harus ada rasa saling menjaga, saling menasehati, dan saling melindungi. Inilah yang disebut dengan control sosial maka, akan tercipta sebuah peradaban yang maju dan islami sehingga dapat bersaing di era globalisasi ini.<br />*Mahasiswa Semester IV<br />Asal Demak Jawa Tengah<br /><br /></div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-29769852675221286692010-10-04T23:28:00.001-07:002010-12-29T02:42:41.509-08:00ULIL ALBAB : PREDIKAT SARJANA INTELEKTUAL MUSLIM<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Oleh : Masthuriyah Sa'Dan* </div><br />Katakanlah, “adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” sesunguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran” (Az-Zumar: 9).<br />“(yakni) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) “ya tuhan kami tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia, maha suci engkau maka peliharalah kami dari siksa neraka” (Ali Imran: 191)<br /><a name='more'></a><br /><br />Cuplikan ke dua ayat Al-Qur’an tersebut mendeskripsikan sebuah predikat yang diberikan oleh Allah kepada orang-orang yang berakal, yang dari akal tersebut dia memikirkan tentang penciptaan Tuhannya, selalu mengingat Tuhannya sambil berdiri, duduk maupun berbaring. Yakni predikat Ulul Albab yang telah Allah berikan kepadanya, sebuah predikat atau gelar yang tidak semua makhluk bisa menyandangnya. <br />Kembali pada judul awal dari tulisan ini adalah upaya untuk menjadi sarjana muslim. menjadi sarjana yang menyandang gelar sarjana muslim bukanlah hal yang mudah bak membolak-balikkan telapak tangan, gelar tersebut membutuhkan komitmen, antusiaisme dan profesionalisme yang tinggi, sarjana bukanlah hanya sekedar mahasiswa yang telah lulus dari perguruan tinggi dan sudah memakai Toga dengan ijasah dan gelar kesajarnaan di tangan, akan tetapi terdapat beberapa predikat yang patut disandang oleh sarjana, sebagaimana yang dikatakan oleh Drs. Saifurrahman Nawawi ketika acara workshop keniha’ian pada hari ahad tanggal 22 Maret 2009, bahwa predikat yang pantas disandang oleh sarjana adalah;<br /> Ilmuwan. Yakni sarjana yang mendalami keilmuwanya kemudian mengembangkanya melalui pengamatan dan analisanya.<br /> Intelektual. Definisi umum intelektual adalah orang pada umumnya dan sarjana pada khususnya yang merasa terpanggil untuk memperbaiki masyarakat, menangkap aspirasi masyarakat dan merumuskanya dalam bahasa yang dapat dipahami oleh setiap masyarakat kemudian menawarkan strategi solusinya.<br />Terdapat beberapa variasi devinisi intelektual yakni menurut James Mac Gregor Burns : “Intellectual is a devotee of ideas, knowledge, values.” (Orang yang terlibat secara kritis dengan nilai, tujuan dan cita-cita yang mengatasi kebutuhan praktis). Dan menurut KH. Saifurrahman Nawawi sendiri mendefinisikan intelektual adalah orang yang mencoba dan berusaha untuk membentuk lingkunganya dengan gagasan analitis dan normatifnya.<br />Sarjana disamping tugas keilmuwanya untuk dirinya sendiri yang lebih pokok lagi adalah untuk orang lain yakni masyarakat disekitarnya, hal itu tak lepas dari butir-butir Tri Dharma Perguruan Tinggi (Sunarto. 2007) yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada masyarakat. Sehingga dalam mewujudkan tujuan pendidikan tinggi rumusanya adalah:<br /> Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan memperkaya khazanah ilmu pengetahuan, tekhnologi dan kesenian.<br /> Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, tekhnologi dan kesenian serta mengupayakan penggunaanya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional yang akan memiliki produk-produk yang unggul.<br />Dari sini dapat kita ketahui bahwa tugas seorang sarjana yang bertitel intelektual tidaklah mudah, Edward A Shils mengatakan bahwa Tugas intelektual ialah menafsirkan pengalaman masa lalu ke masyarakat, mendidik pemuda dalam tradisi dan keterampilan masyarakatnya, melancarkan dan membimbing pengalaman estetis dan keagamaan di berbagai sektor masyarakat dan lain sebagainya. Dalam prespektif Islam intelektual bukan saja orang yang memahami sejarah bangsanya, dan bukan saja sanggup melahirkan gagasan-gagasan analitis dan normatif yang cemerlang, melainkan juga menguasai sejarah Islam (Islamologis).<br />Kalau kita buka kembali ayat-ayat Tuhan dalam kalamnya yakni dalam Al-Qur’an, betapa vulgarnya Tuhan mendiskripsikan seorang hamba yang dengan akalnya dia berfikir dan dengan matanya dia melihat ciptaan-Nya. Hal itu dapat kita lihat dari bunyi ayat: “Yang berdzikir kepada Allah waktu berdiri, duduk, berbaring dan berfikir dalam penciptaan langit Dan bumi..”<br />Poin inti dari Ayat tersebut, kalau kita lihat pada aplikasi kehidupan sekarang, ayat tersebut menerangkan tentang orang-orang yang berilmu pengetahuan, yang mana dengan ilmu pengetahuanya tersebut ia dapat meneropong alam raya beserta isinya, tidaklah mungkin orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan dangkal yang dapat menembus pikiran keseluruh jagad raya terkecuali orang-orang yang memiliki kapasitas keintelektualan yang tinggi. Tradisi keilmuwan sekarang mengatakan bahwa orang-orang yang memiliki kapasitas keilmuwan yang tinggi biasanya adalah sarjana, akan tetapi perlu di garis bawahi bahwa “sarjana belum tentu ilmuwan dan beriintelektual akan tetapi seorang yang intelektual dan ilmuwan pada esensinya dia adalah sarjana secara hakiki”. Katakanlah, “adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”sesunguhnya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran” (Az-Zumar: 9).<br />Dari ayat tersebut sangat jelas sekali bahwa sarjana yang memiliki kapasitas keilmuwan dan keintelektualan yang tinggi bisa kita asosiasikan pada istilah Ulil Albab dalam Al-Qur’an, adapun untuk mempermudah kita mengetahui spesifikasi Ulil Albab dalam kehidupan dewasa ini adalah:<br />1. Memiliki minat yang tinggi untuk selalu menuntut ilmu Artinya dalam hidupnya tidak ada istilah terlambat untuk belajar, dalam dirinya tertanam obsesi “tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat”, istilah menuntut ilmu dalam pengertian ini tidaklah kita artikan secara kasat mata melainkan kita maknai secara universal dan general, bagi seorang yang menyandang predikat Ulil Albab dimanapun dan kapanpun dia berada maka yang terdetik dalam dirinya adalah haus ilmu. Hal itu dapat kita lihat pada penjelasan Allah dalam surat Ali Imran ayat 7 Artinya: Dan orang-orang yang mendalami ilmunya berkata “kami beriman kepada ayat-ayat Mutasyabbihat, semuanya itu dari sisi tuhan kami” dan tidak dapat mengambil pelajaran (darinya) melainkan orang-orang yang berakal.<br />2. Memilih yang baik dari yang jelek kemudian mampu mempertahankanya. Ulil Albab memiliki spesifikasi dan pemfilteran yang tinggi untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk, ketika dia yakin dengan mata hatinya bahwa hal tersebut adalah baik maka dia berusaha dengan sekuat tenaga untuk mempertahankan kebaikan yang dirasakanya tersebut, hal itu bisa kita tilik dari firman Allah dalam surat Al-Ma’idah ayat 100 yang berbunyi: Katakanlah “tidak sama yang buruk dengan yang baik meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan”.<br />3. Bersikap kritis dan pandai menimbang-nimbang teori, proposisi dan opini orang lain. Hal itu seperti dalam firmanya: Artinya Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik diantaranya, mereka itulah orang-orang yang di beri Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal (Az-Zumar:8).<br />4. Menyampaikan ilmunya, memberikan peringatan dan ancaman, melakukan protes terhadap ketidak adilan. Bagi mereka Ulul Albab berjihad dalam menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar menjadi obsesi hidupnya untuk selalu menegakkan benteng Islam. Artinya (Al-Qur’an) adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, dan supaya mereka di beri peringatan denganya, dan supaya mereka mengetahui bahwasanya dia adalah tuhan yang maha esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran.<br />5. Tidak takut kecuali kepada Allah, Allah berfirman: Allah menyediakan bagi mereka azab yang keras, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang mempunyai akal, (yakni) orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah telah menurunkan peringatan kepadamu.<br />Dari pemaparan spesifikasi Ulil Albab tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa Ulil Albab adalah sama dengan Intelektual plus ketakwaan dan keshalehanya, didalam diri Ulil Albab terpadu sifat-sifat keilmuwan, sifat-sifat intelektual dan sifat-sifat orang yang dekat dengan Allah SWT. Generasi Ulil Albab inilah yang sangat di harapkan dan diimpi-impikan oleh IDIA yakni Sarjana Muslim berintelektual dan berpredikat Ulil Albab.<br /><br />*Teruntuk teman-temanku seperjuangan<br />Sarjana muslim IDIA alumni 2010<br /><br /></div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-35347955243344236402010-10-04T23:27:00.003-07:002010-12-29T02:42:41.567-08:00SOLUSI JITU MENGHADAPI KEKUATAN NAFSU<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Oleh: Moh. Holis*</div>Jika kita teliti di balik peristiwa criminal yang setiap hari menghiasi Koran, televise, dan radio. Maka kita akan temukan sebagian besar tindak criminal yang terjadi di sebabkan oleh gejolak syahwat yang tidak bisa diredam oleh pemiliknya. Ia tidak memiliki sesuatu yang bisa membantunya bersikap sabar untuk mengatasi gejolak nafsu. Sehingga matapun bebas jelalatan memenuhi keinginan nafsu tanpa tercegah oleh apapun, baik akal, nurani, maupun undang-undang.<br /><a name='more'></a><br />Salah seorang filsuf inggris mengatakan, jikalau ada rezim tiran merampas harta benda kita dan memerintahkan kita untuk menenggak bahan yang merendahkan martabat kita dan menyerabut sifat kemanusiaan diri kita hingga mirip binatang atau lebih hina lagi. Dan jug mengusik kenangn rumah kita serta menebarkan benih-benih penyakit Dan kematian cepat bagi enghuninya, maka kitapun mengorganisir kelompok-kelompok sakit hati Dan mengerahkan gelombang demnstrasi.<br />Para ortorpun meneriakkn yel-yel kebebsan, menuntut penghentian tindak kezaliman yang dia lakukan.mungkin anda akan hera jika mengetahui bahwa rezim tiran ini ternyata telah bercokol. Namun dia tidak terkalahkan leh bala tentara. Cengkraman kekuasaanpun tidak bisa di hentikan dengan suara-sura protes Dan gelombang demonstrasi. Kita hanya bisa patuh Dan tunduk ada kekuasaanya, menuruti kebijakanya, Dan menerima instruksi-instruksinya. Sejak dahulu kala para filsuf mengatakan, penyakitmu ada pada dirimu namun kamu tidak menyadarinya. Taukah kamu apa itu?”dialah kekutan syahwat”. Lalu bgaimana cara meredam kekuatan Dan kegnasannya?<br />Perlu di ketahui, tidak ada jalan untuk menurunkan dictator ini dari singga sana Dan kekuasaanya kecuali dngan sarana-sarana etika. Yakni dengan menata diri Dan menjinakkannya, memperhatikan kesuciannya Dan mengontrolnya, sert meredam gejolaknya, seperti halnya kit menundukkan kuda binal Dan menjinakkannya hingga dia menjadi penurut. Cara lain apapun untuk melepaskan diri dari otorianisme syahwat ini tidak akan membuahkan hasil apa-apa. Instrument perundan-undangan, pemilu, refrmasi pemerintahan, maupun reformasi pendidikan forml tidak akan mampu mengangkat moral orang-orang yang telah asyik masuk ketempat-tempat hiburan dengan keinginan mereka sendiri.<br />Tidak dapat di pungkiri bahwa keasyikan di temat-tempat hiburan “yng tidak senonoh” menyebbkn reduksi kebahagiaan yang hakiki, sebab ia mematikan etika, melemahkan vitalitas, menghilangkan kejantanan(kekuatan) Dan kesehatan mereka serta mengabaikan harga diri umat Dan keagungannya. Bukannkah puasa merupakan sarana terbesar untuk pengendalian diri Dan menjinak gejolak nafsu, meski hanya untuk beberapa saat? Sebab ia membentengi kita dari sahwt perut Dansyehwat kemaluan. Jika kita teliti aktivitas makan Dan minum manusia, maka telihat bahwa disini ada dua motif yang mendorongnya: kebutuhan yang mendesak Dan keinginan yang menggejolak. Kebutuhan yang mendesak mendrong kita untuk sekedar menghilangkan rasa lapr Dan melegakan rasa dahaga. Dan mtif demikian di anjurkan leh syara’ maupun nalar karna mengandung unsure perlindungan diri Dan pemeliharaan tubuh.<br />Orang yang mencegah dirinya untuk mencicipi makanan Dan minuman sekadarnya justru tidak mempunyai nilai kebajikan Dan kezuhudan sama sekali. Karena itu ada larangan untuk berpuasa wishal, yakni berpuasa dua hari berturut-turut(tanpa jeda buka), sebab uasa yang demikian melemahkan badan, mematikan diri, Dan mengurangi vitalitas beribadah. Dan semua ini di tentang oleh syara’ maupun akal sehat.<br />Sumber Segala Penyakit Dan Terapi Puasa<br />Kalangan ahli mengatakan bahwa kegemukan (obesitas) merupaka titik awal dari sekian banyak penyakit organ tubuh, atau disebut juga kegemukan(obesitas)merupakan”sumber penyakit” di sebutkan di sebuah hadist qutsi, allah swt berfirman : “Puasa adalah perisai yang bisa di gunakan seorang hamba untuk melindungi diri dari neraka. (HR. ahmad denagan sanat hasan)<br />Adapun yang di maksud perisai (junnah) adalah perisai yang menjaga diri dari penyakit fisik Dan psikologis. Realitas menunjukkn puasa mampu menjaga diri dari berbagi prilaku kejahatan Dan dosa yang melemparkan manusia kedalam jurang kehancurn Dan menjurumuskannya dalam kubangn neraka. Sudah waktunya kirany kit memahami bhw kegemukan (obesitas) dari sudut pandang logika Dan ilmiah merupakn penyakit yang menjadi titik tolak dari banyak sekali penyakit organ tubuh. Maka dari itu untuk memerangi kegemukn (obesitas) Dan mengetahui sejauh mana bahaya yang tersimpan di balik penyakit bagi tubuh, da tahapan yang paling wajib dilalui guna menikmati kehidupan yang benar-benar sehat melindungi diri dari penyakit-penyakit yang penulis telah sebutkan tadi bukanlah hal yang sulit jika kita ingin mengobatinya dengan puasa di samping kita mengikuti pola Dan porsi makan yang di anjurkan dalam nasehat rosulullah saw: " Sepertiga untuk makannya, sepertiga untuk minumnny, Dan sepertiganya lgi untuk pernafasannya." (HR. At-Tirmidzi)<br />Obesitas terbagi menjdi dua: pertama kegemukan normal (samnah ‘adiyah) Dan kegemukan patologis(samnah maradhiyah). Kegemukan dalam btasan normal di sebabkan oleh konsumsi kandungan makanan melebihi ambang yang di butuhkan tubuh di sertai dengan kurangnya aktifitas(olahraga). Sementara kegemukan yang berkategori penyakit (patologis) bersumber daari adanya hormone tubuh yang di keluarkan oleh kelenjar-kelenjar endokrin. Adapun solusi dari penyakit obesits yang masih dalam batas kewajaran(belum patologis) pengobatan dapat di lakukan dalam tiga langkah, sebagai berikut:<br /> Motivasi yang kuat untuk sembuh<br /> Mengikuti pola makan yang ditentukan serta mengandung seluruh unsure-unsur mkanan yang dibutuhkan tubuh dengan di barengi sebisa mungkin, menghindri makanan-makanan yang berlemak serta berkolesterol Dan berkadar gula tinggi.<br /> Membiasakan diri mengikuti program olah raga secara teratur.<br />Puasa Sebagai Penangkal Penyakit Sekaligus Obat Gejolak Nafsu<br />Islam tidak menganjurkan puasa yang dilakukan terus-menerus(setiap hari berpuasa), kecuali bagi seorang bujang yang penghasilannya tidak memungkinkannya untuk menikah atau memberikan nafkah kepada keluarga. Bukhari muslaim melansir hadist dari Abdullah bin umar dalam kitab shahih mereka. Ia berkata, rosulullah pernah bersabda pada kami(para sahabat) “Hai sekalian para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu member nafkah, maka segeralah menikah;jika belum mampu, maka hendaklah ia berpuasa, sesungguhnya ia bisa menjadi peluruh(syahwat) baginya.” (HR.Al-Bukhari Dan Muslim)<br />Kata waji’ menurut arti bahasa adalah melumat urat-urat testis tanpa mengeluarknnya. Dengan demikian, puasa di serupakan dengan mengebiri. Artiny berpuasa bisa meluruhkan syahwat sekaligus melemahkan kecendrungan yang mengarah pada syahwat tersebut.<br />Dari pemaparan tersebut dapat kita ambil beberapa kesimpulan. Pertama bahwa syahwat atau nafsu jangan sampai di biarkan berkembang biak bersemayam di tubuh kita tnpa melakukan pencegahan untuk meredamnya. Seperti bepuasa serta mengerjakan kebajikan merupakan cara yang efektif untuk mengantisipasi nafsu yang bergejolak. Kedua segala sumber penyakit yang ada di tubuh kita ialah dari faktor makanan Dan minuman yang masuk pada tubuh kita melebihi batas normal seperti biasanya. Sehingga mengkibatkan berat badan bertambah Dan banyaknya lemak yang menumpuk di dalam tubuh. Dengan demikian berbagai jenis penyakit akan mudah masuk pada tubuh kita seperti hipertensi, diabetes Dan sebagainya.<br />*Mahasiswa Semester IV<br />Asal Sampang Madura<br /><br /><br /></div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-17943019327714904542010-10-04T23:27:00.002-07:002010-12-29T02:42:41.542-08:00JAGALAH HATI, JANGAN KAU NODAI<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Oleh : Hawa Hasan*</div>Mengapa kita harus menjaga hati ? Karena hati itu sifatnya sentral dan beresiko (kalau tidak diisi dengan nilai-nlai kesalehan) lebih-lebih diera globalisasi ini. Di era kehidupan yang kompleks ini, begitu banyak cara dan jalan untuk mengotori dan mengeraskan hati. Oleh karena itu, kita sebagai manusia modern haruslah menjaga stamina hati kita agar senantiasa kokoh dalam menghadapi derasnya arus westernisasi atau pembaratan, karena dahsyatnya badai fitnah kehidupan dan besar kemungkinan hati seseorang beriman pada pagi hari dan kufur di sore hari.<br /><a name='more'></a><br />Cara Mempertahankan Stamina Hati :<br /> Membaca, mengkaji, mendalami dan sekaligus berusaha untuk mengamalkan isi kandungan al-Quran, karena dengan memperbanyak membaca al-Quran dan mengamalkan isinya dan selalu berdzikir kepada Allah SWT dimana pun kita berada maka hati kita akan menjadi tenang ( semua langkah kehiduan senantiasa kontak dengan nilai-nilai Ilahi) karena hikmah membaca al-Quran adalah dapat melunakkan hati.<br />Rosulullah bersabda, “ Bacalah al-Quran yang bisa hatimu lunak karena membacanya, karena hati memang unik memiiki tabiat yang berubah-ubah, bolak-balik atau tidak tetap, terkadang kita merasa hati kita tenang, bahagia dsb, karena kita memiliki hati yang bersih yang belum dikotori oleh perbuatan yang tercela. Dan kadang juga kita memiiki hati yang berlapis adalah hati yang berisi keimanan dan kemunafikan. Perumpaman iman adlah biji yang disiram dengan air yang baik, sedang kemunafikan adalah luka yang berdarah dan bernanah. Maka unsur atau bagian manakah yang mengalahkan yang lain, maka itulah kemenangan.”<br /><br /> Menjaga dan memelihara dari masuknya nilai-nilai maksiat dan dosa. Kita harus menanamkan nilai-nilia iman, takwa dan hidayah dalam hati. Kita patut bersyukur kepada Allah atas karunia-Nya dan kita senantiasa terdorong dan termotivasi menjaga kebersihan hati dan menjauhkan hati kita dari terkontaminasi oleh nilai-nilai yang tercela. Kita jika melakukan perbuatan yang tercela, maka terjadilah titik hitam dalm hati kita dan jika kita sudah terlanjur berbuat dosa, maka cepatlah bertaubat dan mohon ampun dan jangan sampai menunggu sampai hati kita berkarat dan keras hingga tidak berfungsi. Karena hati memang ajaib, penuh dengan misteri sehingga bagaimana nasib fisik seseorang (apakah membawa pada kemaslahatan atau kerusakan ) adalah tergantung oleh hati karena hati itu sifatnya sentral.<br /><br />*Mahasiswi Semester II<br /><br />Asal Flores</div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8513245408638877960.post-32189067558737672242010-10-04T23:27:00.000-07:002010-12-25T19:28:24.848-08:00JAGALAH HATI, JANGAN KAU NODAI<div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;">Oleh : Hawa Hasan*</div>Mengapa kita harus menjaga hati ? Karena hati itu sifatnya sentral dan beresiko (kalau tidak diisi dengan nilai-nlai kesalehan) lebih-lebih diera globalisasi ini. Di era kehidupan yang kompleks ini, begitu banyak cara dan jalan untuk mengotori dan mengeraskan hati. Oleh karena itu, kita sebagai manusia modern haruslah menjaga stamina hati kita agar senantiasa kokoh dalam menghadapi derasnya arus westernisasi atau pembaratan, karena dahsyatnya badai fitnah kehidupan dan besar kemungkinan hati seseorang beriman pada pagi hari dan kufur di sore hari.<br /><a name='more'></a><br />Cara Mempertahankan Stamina Hati :<br /> Membaca, mengkaji, mendalami dan sekaligus berusaha untuk mengamalkan isi kandungan al-Quran, karena dengan memperbanyak membaca al-Quran dan mengamalkan isinya dan selalu berdzikir kepada Allah SWT dimana pun kita berada maka hati kita akan menjadi tenang ( semua langkah kehiduan senantiasa kontak dengan nilai-nilai Ilahi) karena hikmah membaca al-Quran adalah dapat melunakkan hati.<br />Rosulullah bersabda, “ Bacalah al-Quran yang bisa hatimu lunak karena membacanya, karena hati memang unik memiiki tabiat yang berubah-ubah, bolak-balik atau tidak tetap, terkadang kita merasa hati kita tenang, bahagia dsb, karena kita memiliki hati yang bersih yang belum dikotori oleh perbuatan yang tercela. Dan kadang juga kita memiiki hati yang berlapis adalah hati yang berisi keimanan dan kemunafikan. Perumpaman iman adlah biji yang disiram dengan air yang baik, sedang kemunafikan adalah luka yang berdarah dan bernanah. Maka unsur atau bagian manakah yang mengalahkan yang lain, maka itulah kemenangan.”<br /><br /> Menjaga dan memelihara dari masuknya nilai-nilai maksiat dan dosa. Kita harus menanamkan nilai-nilia iman, takwa dan hidayah dalam hati. Kita patut bersyukur kepada Allah atas karunia-Nya dan kita senantiasa terdorong dan termotivasi menjaga kebersihan hati dan menjauhkan hati kita dari terkontaminasi oleh nilai-nilai yang tercela. Kita jika melakukan perbuatan yang tercela, maka terjadilah titik hitam dalm hati kita dan jika kita sudah terlanjur berbuat dosa, maka cepatlah bertaubat dan mohon ampun dan jangan sampai menunggu sampai hati kita berkarat dan keras hingga tidak berfungsi. Karena hati memang ajaib, penuh dengan misteri sehingga bagaimana nasib fisik seseorang (apakah membawa pada kemaslahatan atau kerusakan ) adalah tergantung oleh hati karena hati itu sifatnya sentral.<br /><br />*Mahasiswi Semester II<br /><br />Asal Flores</div>Teroris Cintahttp://www.blogger.com/profile/06640363228182991175noreply@blogger.com0